KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona tak menghentikan aksi korporasi di pasar modal. Bulan ini, dua emiten dengan kapitalisasi pasar atawa market capitalization (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar aksi korporasi yang berbeda. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atawa rights issue. Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menyatakan, dengan menerbitkan 28,21 miliar saham dan menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 3.400 per saham, maka BBRI berpotensi meraup dana dan hasil inbreng saham Rp 95,92 triliun. Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berniat memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Aksi korporasi BBCA ini tidak melibatkan pendanaan di pasar modal. BBCA berniat memecah nilai saham untuk menjangkau investor retail.
BBCA dan BBRI, dua emiten dengan market cap terbesar segera menggelar aksi korporasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona tak menghentikan aksi korporasi di pasar modal. Bulan ini, dua emiten dengan kapitalisasi pasar atawa market capitalization (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar aksi korporasi yang berbeda. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atawa rights issue. Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menyatakan, dengan menerbitkan 28,21 miliar saham dan menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 3.400 per saham, maka BBRI berpotensi meraup dana dan hasil inbreng saham Rp 95,92 triliun. Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berniat memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Aksi korporasi BBCA ini tidak melibatkan pendanaan di pasar modal. BBCA berniat memecah nilai saham untuk menjangkau investor retail.