BBCA: Jika kondisi makro membaik, pertumbuhan kredit bisa mencapai 25%



JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada kuartal pertama tahun 2011 telah mengucurkan kredit sebesar Rp 150,32 triliun atau naik 24% (YoY) dari Rp 120,85 triliun di kuartal pertama tahun lalu. "Jika kondisi makro semakin baik kita maunya sampai akhir 2011 penyaluran kredit kami bisa mencapai 25%," kata Jahja Setiadmadja, Wakil Direktur Utama BCA, Kamis (28/4). Jahja memaparkan, porsi kredit konsumer tumbuh 36,2% (YoY) menjadi Rp 38,7 triliun yang didorong oleh pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor roda empat (KKB) hal ini dari pertumbuhan segmen kelas menengah dan rendahnya tingkat suku bunga kredit. Adapun komposisi KPR meningkat 41,8% (YoY) menjadi Rp 19,5 triliun, sedangkan KKB naik 34,6% (YoY) menjadi Rp 14,3 triliun. Selain itu, kartu kredit tumbuh 21,3% (YoY) menjadi RP 4,9 triliun. Tak hanya itu, penyaluran kredit segmen UKM dan Komersial tumbuh 27,9% (YoY) menjadi Rp 59,5 triliun, sedangkan kredit kepada nasabah korporasi meningkat 14,1% menjadi Rp 52,1 triliun. Sehingga kredit macet atau non performing loan (NPL) cukup rendah 0,7% dengan rasio cadangan terhadap NPL sebesar 390,2%. "Dengan pertumbuhan kredit 20%-22% maka rasio kecukupan modal (CAR) kami sampai akhir tahun bisa dipertahankan sampai 14%-15%," tambahnya. Meskipun, kucuran kredit Bank berkode saham BBCA ini mengalami peningkatan namun loan to deposit ratio (LDR) masih 54,4% atau belum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang menetapkan LDR 78%-100%. Akan tetapi, BBCA akan menggenjot LDR sampai 60% di tahun ini. Lebih jauh, BCA akan fokus dalam mengembangkan transactional banking franchise, guna memperkuat usaha penyaluran kredit dan menggali peluang bisnis baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.