KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses tembus target sebelum tahun, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) optimistis dapat membukukan total volume transaksi 2020 hingga 9 juta lot. Adapun komoditas penopang pertumbuhan tersebut datang dari transaksi emas, olein dan kopi. Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang mengklaim, hingga akhir November 2020 kinerja BBJ sangat baik. Ini tercermin dari capaian transaksi multilateral yang sudah mencapai 1,53 juta lot atau 87% dari target. Sedangkan untuk transaksi bilateral tercatat sudah mencapai 7,1 juta lot atau tembus 9% dari target 2020.
Dipaparkan bahwa, transaksi multilateral hingga November 2020 didominasi kontrak gold sebanyak 581 ribu lot, diikuti kontrak kopi sebanyak 510 ribu lot dan olein sebanyak 298 ribu lot. "
Gold mendominasi karena adanya fluktuasi harga emas dunia," papar Paulus kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12). Naiknya transaksi emas tersebut turut mendominasi transaksi Loco London pada kontrak bilateral sebanyak 5,3 juta lot dari total transaksi bilateral yang mencapai 7,1 juta lot.
Baca Juga: Strategi BBJ capai target 2020: Bidik dua buyer timah dari Singapura Adapun transaksi yang cenderung lesu dan mencatatkan penurunan tampak pada transaksi multilateral, dimana terjadi penurunan pada kontrak cocoa atau coklat dengan pencapaian hanya 37 ribu lot. Angka tersebut baru 55% dari target 2020 yakni 68.203 lot, di mana akhir 2019 transaksi coklat ditutup sebanyak 39.517 lot. "Ini terjadi karena investor lebih memilih instrumen investasi pada komoditi yang mempunyai fluktuatif tinggi. Sedangkan demand di pasar cocoa mengalami hambatan karena adanya pandemi ini," ungkapnya. Prediksinya, kontrak olein dan kopi masih akan mengalami peningkatan hingga akhir tahun, begitu juga dengan emas. Sedangkan untuk kontrak coklat diprediksi belum akan memenuhi target. Hingga akhir 2020, BBJ optimistis kinerja perusahaan tersebut mampu membukukan total transaksi hingga 9 juta lot. Mengingat, target volume transaksi BBJ yakni 8,25 juta sudah berhasil ditembus. Di mana per 16 November 2020 total volume transaksi BBJ sudah mencapai 8,6 juta lot. "Di 2021, kami tetap akan fokus pada pelayanan bagi anggota bursa dan stakeholders lainnya," tekan Paulus.
Baca Juga: Pasar komoditas berjangka positif, BBJ optimistis target kontrak akhir tahun tercapai BBJ juga bakal terus meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi, serta inovasi produk untuk mendorong kinerja perusahaan itu ke depan. Strategi lainnya, yakni melakukan transformasi pada bidang produk, SDM dan teknologi, serta meningkatkan kerja sama dengan bursa luar negeri. Untuk itu, BBJ menargetkan total volume transaksi tahun depan mampu menyentuh 10 juta lot. Di mana sebanyak 2 juta lot datang dari transaksi multilateral, dan sisanya 8 juta lot dari transaksi bilateral. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto