BBJ Siapkan Dua Kontrak Komoditas Baru



JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) terus mematangkan rencananya untuk menelurkan produk kontrak derivatif komoditas baru. Kini, setidaknya ada dua kontrak produk komoditas yang sedang dalam kajian konsultan. Dua kontrak itu adalah kontrak kakao dan batubara.

Menurut Hasan Zein Mahmud, Direktur Utama BBJ, setelah pengkajian terhadap prospek kedua kontrak komoditas itu selesai, BBJ akan segera meminta izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). "Diharapkan akhir tahun ini sudah bisa selesai," ujar Hasan, kemarin.

Sejatinya, BBJ telah menyiapkan kedua kontrak komoditas itu sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, BBJ sempat menggelar simulasi transaksinya. Namun, kedua produk itu gagal lahir.


Selain kakao dan batubara, Kepala Divisi Pengembangan BBJ Andam Dewi menuturkan, BBJ juga tengah menjajaki menerbitkan kontrak berjangka CPO dan kopi. Kedua kontrak ini aslinya sudah pernah lahir di BBJ. Namun, karena perdagangannya sepi, BBJ terpaksa menghentikan transaksi kedua kontrak komoditas tersebut.

Para pialang menyambut positif rencana BBJ menelurkan kontrak komoditas berjangka baru. Tapi, mereka sangsi transaksinya bakal likuid. "Siapa yang mau jadi lawan saat transaksi?" tanya Lie Ricky Ferlianto, Direktur PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka.

Maklum, sejauh ini, para produsen komoditas belum mau terlibat dalam perdagangan komoditas di bursa berjangka. "Pialang saat ini masih sulit untuk menjadi market maker karena produsen belum terlibat di dalamnya. Posisi mereka hanya sebagai pendukung di BBJ," keluh Apelles RT Kawengian, Kepala Pengembangan Bisnis Monex Investindo Futures.

Selain itu, para pemain komoditas lebih memilih bermain di pasar luar negeri. Alasannya, "Para investor melihat di sana ada jaminan kelengkapan data mengenai pasar," tutur Rizal, panggilan akrab Apelles.

Karena itu, Rizal juga berharap, BBJ bisa memberikan data dan riset yang jelas mengenai kondisi pasar. Misalnya, data mengenai jumlah permintaan dan kesediaan suatu komoditas. Dengan data ini, Pialang lebih mudah meyakinkan investor untuk bertransaksi di BBJ.

Selain berencana untuk menerbitkan kontrak-kontrak komoditas berjangka yang baru, BBJ juga berniat membenahi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) yang selama ini sudah berjalan. Rencananya, BBJ akan membuat sistem transaksi online untuk SPA ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie