JAKARTA. Untuk mencapai target transaksi multilateral yang signifikan di 2016, PT Bursa Berjangka Jakarta memilih untuk fokus pada kontrak yang sudah ada. Efeknya, beberapa rencana kontrak dan pasar fisik yang baru di tahun 2016 pun diputuskan untuk ditunda. Tadinya di tahun 2016 ini BBJ berencana untuk merilis kontrak berjangka hybrid kopi. “Tapi sekarang sedang kami kaji lagi, jangan sampai demandnya ternyata sepi. Lebih baik fokus ke kontrak yang sudah ada dulu lalu optimalisasi tentu sambil menjajaki peluang kontrak baru,” jelas Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama BBJ, kepada KONTAN Rabu (17/2). Sehingga tampaknya hingga akhir tahun 2016 ini kontrak berjangka hybrid kopi belum akan dirilis BBJ. BBJ juga memberikan sedikit informasi akan merencanakan rilis sebuah kontrak berjangka yang baru. “Satu kontrak berjangka jenis Financial instrument namun dengan beberapa underlying sekaligus,” kata Paulus.
BBJ tunda rilis kontrak dan pasar fisik baru
JAKARTA. Untuk mencapai target transaksi multilateral yang signifikan di 2016, PT Bursa Berjangka Jakarta memilih untuk fokus pada kontrak yang sudah ada. Efeknya, beberapa rencana kontrak dan pasar fisik yang baru di tahun 2016 pun diputuskan untuk ditunda. Tadinya di tahun 2016 ini BBJ berencana untuk merilis kontrak berjangka hybrid kopi. “Tapi sekarang sedang kami kaji lagi, jangan sampai demandnya ternyata sepi. Lebih baik fokus ke kontrak yang sudah ada dulu lalu optimalisasi tentu sambil menjajaki peluang kontrak baru,” jelas Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama BBJ, kepada KONTAN Rabu (17/2). Sehingga tampaknya hingga akhir tahun 2016 ini kontrak berjangka hybrid kopi belum akan dirilis BBJ. BBJ juga memberikan sedikit informasi akan merencanakan rilis sebuah kontrak berjangka yang baru. “Satu kontrak berjangka jenis Financial instrument namun dengan beberapa underlying sekaligus,” kata Paulus.