JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Yakni harga premium naik Rp 2.000 per liter menjadi Rp 8.500 dan harga solar naik Rp 1.500 per liter menjadi Rp 7.500. Ini tentu bakal mengerek upah buruh di tahun depan. Para analis menilai, kondisi ini bisa menggoyangkan kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Analis Samuel Sekuritas Tiesha Putri mengatakan, meningkatnya harga BBM bersubsidi akan mempengaruhi biaya distribusi perusahaan dan volume permintaan masyarakat. Sebab menurut dia, kinerja INDF akan terpengaruh pada anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Bogasari Sentra Flour Mills. Analis AM Capital Carrel Mulyana menambahkan, ICBP merupakan penopang terbesar dengan kontribusi 42,7% sampai 42,8% terhadap pendapatan INDF. Tiesha menyebut Bogasari berkontribusi 27% terhadap pendapatan INDF.
BBM bakal tekan INDF sementara
JAKARTA. Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Yakni harga premium naik Rp 2.000 per liter menjadi Rp 8.500 dan harga solar naik Rp 1.500 per liter menjadi Rp 7.500. Ini tentu bakal mengerek upah buruh di tahun depan. Para analis menilai, kondisi ini bisa menggoyangkan kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Analis Samuel Sekuritas Tiesha Putri mengatakan, meningkatnya harga BBM bersubsidi akan mempengaruhi biaya distribusi perusahaan dan volume permintaan masyarakat. Sebab menurut dia, kinerja INDF akan terpengaruh pada anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Bogasari Sentra Flour Mills. Analis AM Capital Carrel Mulyana menambahkan, ICBP merupakan penopang terbesar dengan kontribusi 42,7% sampai 42,8% terhadap pendapatan INDF. Tiesha menyebut Bogasari berkontribusi 27% terhadap pendapatan INDF.