BBM batal naik, tapi harga suku cadang duluan naik



MEDAN. Harga suku cadang kendaraan melonjak naik meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) batal naik pada 1 April lalu. Akibat kenaikan harga suku cadang ini, membuat pengemudi, pengusaha angkutan umum dan pengusaha angkutan barang menjerit.

Di Medan misalnya, harga ban yang semula Rp 300.000 per unit, kini naik menjadi Rp 360.000 per unit. Sepatu rem yang semula Rp 30.000 per buah, kini naik menjadi Rp 35.000 per buah. Begitu juga dengan sumbu (as) roda naik dari Rp 225.000 menjadi Rp 300.000 per unit.

Ketua Keluarga Besar Pengemudi dan Pemilik Kendaraan (Kesper) Sumatera Utara Israel Situmemang mengatakan, kenaikan harga suku cadang terjadi sejak wacana kenaikan harga BBM terdengar.


"Pelan-pelan harganya naik dan sekarang tidak mau turun. Padahal harga BBM batal naik," keluh Israel di Medan, Rabu (4/4).

Israel menduga, para spekulan bermain dalam menaikkan harga suku cadang. Mereka sengaja memanfaatkan situasi untuk menangguk untung sebesar-besarnya.

Secara terpisah, Sekretaris Oraganisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut Martua Ambarita menilai, kenaikan harag suku cadang itu karena tidak ada pengawasan oleh pemerintah terhadap pedagang suku cadang yang memainkan harga.

Sementara, kenaikan harga suku cadang membuat pengusaha angkutan merugi, karena harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk operasional. Disisi lain, tariff angkutan tidak ada kenaikan.

"Dampak kenaikan harga menimpa 2.500 pengemudi dan 1.300 angkutan. Bayangkan berapa banyak jiwa yang ikut menanggungnya. Anak dan istri sopir ikut sengsara," ujarnya. Untuk itu

Ambarita dan Israel mendesak agar pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga suku cadang kendaraan tersebut. (Mohammad Hilmi Faiq/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri