JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai April 2012 nanti akan memberi dampak besar terhadap inflasi. Toh, ekonom tetap berharap, Bank Indonesia (BI) tidak merespon inflasi yang bakal berlari cepat tahun ini dengan mengerek bunga acuan alias BI rate. Proyeksi BI tetap mempertahankan bunga acuan ini terlihat dalam analisa manajer investasi asing BNP Paribas yang terbit kemarin (29/2). Mereka optimistis, bank sentral bisa meredam inflasi dan mempertahankan nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Selain itu, mereka juga memprediksi BI tidak akan mengubah lagi BI rate yang sekarang 5,75% hingga akhir tahun. BNP Paribas juga melihat, langkah BI untuk turun ke pasar dengan cara intervensi di pasar obligasi cukup efektif untuk meredam gejolak. Selain itu, mereka menganggap kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.
BBM naik, BI Rate bisa tetap
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai April 2012 nanti akan memberi dampak besar terhadap inflasi. Toh, ekonom tetap berharap, Bank Indonesia (BI) tidak merespon inflasi yang bakal berlari cepat tahun ini dengan mengerek bunga acuan alias BI rate. Proyeksi BI tetap mempertahankan bunga acuan ini terlihat dalam analisa manajer investasi asing BNP Paribas yang terbit kemarin (29/2). Mereka optimistis, bank sentral bisa meredam inflasi dan mempertahankan nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Selain itu, mereka juga memprediksi BI tidak akan mengubah lagi BI rate yang sekarang 5,75% hingga akhir tahun. BNP Paribas juga melihat, langkah BI untuk turun ke pasar dengan cara intervensi di pasar obligasi cukup efektif untuk meredam gejolak. Selain itu, mereka menganggap kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.