JAKARTA. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Selasa (18/11), mendongkrak penjualan bensin non subsidi jenis Pertamax. Rata-rata penjualan BBM non subsidi dalam sehari bisa naik hingga 40% dibandingkan dengan sebelum adanya perubahan tarif BBM bersubsidi. Media Manajer Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan, dilihat dari kebutuhan nasional, pemakaian Pertamax memang menunjukkan peningkatan. Dari data yang dimiliki Pertamina, penjualan normal Pertamax sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebanyak 2.500 Kiloliter (KL) sehari. Saat ini, penjualan Pertamax mendekati 4.000 KL per hari. Rata-rata kenaikan konsumsi Pertamax baru terjadi disejumlah daerah saja, misalnya DKI Jakarta, Semarang, Medan dan Surabaya. Meski demikian, Pertamina optimistis penjualan Pertamax di daerah-daerah lain juga akan meningkat.
BBM naik, penjualan Pertamax naik 40%
JAKARTA. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar mulai Selasa (18/11), mendongkrak penjualan bensin non subsidi jenis Pertamax. Rata-rata penjualan BBM non subsidi dalam sehari bisa naik hingga 40% dibandingkan dengan sebelum adanya perubahan tarif BBM bersubsidi. Media Manajer Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan, dilihat dari kebutuhan nasional, pemakaian Pertamax memang menunjukkan peningkatan. Dari data yang dimiliki Pertamina, penjualan normal Pertamax sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebanyak 2.500 Kiloliter (KL) sehari. Saat ini, penjualan Pertamax mendekati 4.000 KL per hari. Rata-rata kenaikan konsumsi Pertamax baru terjadi disejumlah daerah saja, misalnya DKI Jakarta, Semarang, Medan dan Surabaya. Meski demikian, Pertamina optimistis penjualan Pertamax di daerah-daerah lain juga akan meningkat.