JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan menaikkan inflasi dan berdampak pada kenaikan harga properti. Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan sebesar Rp 3.000 per liter, sehingga harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp 9.000 per liter, dan jenis solar Rp 8.000 per liter maka akan meningkatkan inflasi sekitar 1,5%. Komisaris PT Prioritas Land Indonesia (PLI) Victor Irawan berpendapat bahwa tingginya laju inflasi tersebut akan meningkatkan harga bahan bangunan yang berimbas pada kenaikan harga properti. Ia memperkirakan kenaikan harga properti akan berkisar 10 – 15 % dari harga rata- rata saat ini.
BBM naik Rp 3.000, harga properti ikut naik 15%
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan menaikkan inflasi dan berdampak pada kenaikan harga properti. Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan sebesar Rp 3.000 per liter, sehingga harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp 9.000 per liter, dan jenis solar Rp 8.000 per liter maka akan meningkatkan inflasi sekitar 1,5%. Komisaris PT Prioritas Land Indonesia (PLI) Victor Irawan berpendapat bahwa tingginya laju inflasi tersebut akan meningkatkan harga bahan bangunan yang berimbas pada kenaikan harga properti. Ia memperkirakan kenaikan harga properti akan berkisar 10 – 15 % dari harga rata- rata saat ini.