JAKARTA. Meski belum ada kepastian apakah pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pembatasan BBM subsidi atau menaikkan harga BBM, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan perhitungan menyangkut dampak kebijakan tersebut terhadap inflasi. Direktur Direktorat Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengungkapkan jika opsi yang diambil pemerintah adalah pembatasan secara bertahap, maka hal ini bakal menambah inflasi sebesar 0,7%. Namun, bila opsi kenaikan harga diambil dampak langsungnya terhadap inflasi sebesar 0,3%. Dengan catatan, kenaikan harga yang dilakukan adalah Rp 500 per liter. "Itu belum menghitung dampak langsung kenaikan harga BBM, seperti kenaikan ongkos angkutan umum. Kita tunggu dulu seperti apa opsi yang akan diambil pemerintah," kata Perry, Selasa (14/2). Kendati demikian, BI melihat opsi manapun yang akan diambil, target inflasi tahun ini yang berkisar 3,5%-5,5% bakal terjaga. Informasi saja, BI memperhitungkan tanpa memasukkan kebijakan administered price, tahun ini inflasi bisa menyentuh 3,96%. Selain kenaikan harga/pembatasan BBM subsidi, faktor administered price lainnya adalah kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga pembelian pemerintah (HPP) beras. Kenaikan TDL bakal menambah inflasi sebesar 0,2% sementara kenaikan HBB akan menyumbang 0,1%. Jadi, kalau mengacu pada angka perkiraan inflasi BI, penambahan inflasi dari dua komponen tersebut bakal membawa inflasi ke level 4,3%. Jika opsi pembatasan BBM dimasukkan dalam perhitungan, maka inflasi akhir tahun 2012 bakal menjadi 5%. Sedangkan, bila opsi kenaikan BBM yang dipilih maka inflasi 2012 akan menyentuh 4,6%. "Tapi untuk opsi kenaikan BBM kita masih menunggu opsi yang diambil pemerintah," ujar Perry.
BBM naik Rp 500 per liter, inflasi bertambah 0,3%
JAKARTA. Meski belum ada kepastian apakah pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pembatasan BBM subsidi atau menaikkan harga BBM, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan perhitungan menyangkut dampak kebijakan tersebut terhadap inflasi. Direktur Direktorat Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengungkapkan jika opsi yang diambil pemerintah adalah pembatasan secara bertahap, maka hal ini bakal menambah inflasi sebesar 0,7%. Namun, bila opsi kenaikan harga diambil dampak langsungnya terhadap inflasi sebesar 0,3%. Dengan catatan, kenaikan harga yang dilakukan adalah Rp 500 per liter. "Itu belum menghitung dampak langsung kenaikan harga BBM, seperti kenaikan ongkos angkutan umum. Kita tunggu dulu seperti apa opsi yang akan diambil pemerintah," kata Perry, Selasa (14/2). Kendati demikian, BI melihat opsi manapun yang akan diambil, target inflasi tahun ini yang berkisar 3,5%-5,5% bakal terjaga. Informasi saja, BI memperhitungkan tanpa memasukkan kebijakan administered price, tahun ini inflasi bisa menyentuh 3,96%. Selain kenaikan harga/pembatasan BBM subsidi, faktor administered price lainnya adalah kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga pembelian pemerintah (HPP) beras. Kenaikan TDL bakal menambah inflasi sebesar 0,2% sementara kenaikan HBB akan menyumbang 0,1%. Jadi, kalau mengacu pada angka perkiraan inflasi BI, penambahan inflasi dari dua komponen tersebut bakal membawa inflasi ke level 4,3%. Jika opsi pembatasan BBM dimasukkan dalam perhitungan, maka inflasi akhir tahun 2012 bakal menjadi 5%. Sedangkan, bila opsi kenaikan BBM yang dipilih maka inflasi 2012 akan menyentuh 4,6%. "Tapi untuk opsi kenaikan BBM kita masih menunggu opsi yang diambil pemerintah," ujar Perry.