JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tinggal menghitung hari. Ini seiring pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (17/6). Kenaikan harga BBM tentu bakal berdampak pada kinerja keuangan emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Reza Nugraha, analis MNC Securities memperkirakan, dampak kenaikan harga BBM ini akan dirasakan merata oleh emiten di semua sektor usaha. Namun, ada sektor yang memang lebih tahan banting, misalnya farmasi. Sektor ini tetap akan tumbuh meski inflasi melonjak. Sebab, produk farmasi tetap akan dibeli masyarakat yang membutuhkannya. "Konsumsi obat tidak bisa ditawar-tawar, kalau sakit ya harus dibeli," ujar Reza. Dus, ia yakin, kinerja emiten sektor farmasi terutama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal tetap tumbuh meski harga BBM naik.
BBM naik, saham tahan banting dipilih
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tinggal menghitung hari. Ini seiring pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (17/6). Kenaikan harga BBM tentu bakal berdampak pada kinerja keuangan emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Reza Nugraha, analis MNC Securities memperkirakan, dampak kenaikan harga BBM ini akan dirasakan merata oleh emiten di semua sektor usaha. Namun, ada sektor yang memang lebih tahan banting, misalnya farmasi. Sektor ini tetap akan tumbuh meski inflasi melonjak. Sebab, produk farmasi tetap akan dibeli masyarakat yang membutuhkannya. "Konsumsi obat tidak bisa ditawar-tawar, kalau sakit ya harus dibeli," ujar Reza. Dus, ia yakin, kinerja emiten sektor farmasi terutama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal tetap tumbuh meski harga BBM naik.