KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian masyarakat menganggap penggunaan bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi bisa menguras isi kantong karena harganya lebih mahal. Namun hal tersebut ditepis oleh Humas Club Alya Indonesia (CAI) Adjie Sambogo. Menurut Adjie, BBM dengan oktan minimal 92 seperti Pertamax series justru jauh lebih ekonomis dibandingkan Premium. Ihwal tingkat keiritan BBM RON tinggi, diketahui Adjie dari berbagai diskusi dengan anggota CAI. Menurutnya, sebagai komunitas para pemilik mobil Daihatsu Ayla, CAI memang sering mengadakan acara kumpul bersama untuk saling berbagi pengalaman mengenai kendaraan mereka. Dari sanalah mengemuka beberapa persoalan, termasuk mengenai BBM yang dipergunakan. “Dari sana pula diketahui, meski harga satuan terkesan lebih tinggi dibandingkan Premium, namun secara riil BBM RON tinggi justru lebih ekonomis,” jelas Adjie dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id. Tidak cuma dari sharing anggota, Adjie juga membuktikan sendiri. Saat pulang mudik dari Madiun, Adjie yang memakai BBM RON 92 sempat mengecek konsumsi rata-rata BBM kendaraannya. “Waktu berhenti di Km 86 Tol Cipali, saya melihat bahwa AVG mobil saya 1:13,7. Angka tersebut termasuk irit, apalagi mobil saya berjenis matic. Kalau untuk transmisi manual, saya yakin konsumsi BBM lebih irit lagi,” ujar dia.
BBM oktan tinggi bikin boros? Ini kata pengguna LCGC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian masyarakat menganggap penggunaan bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi bisa menguras isi kantong karena harganya lebih mahal. Namun hal tersebut ditepis oleh Humas Club Alya Indonesia (CAI) Adjie Sambogo. Menurut Adjie, BBM dengan oktan minimal 92 seperti Pertamax series justru jauh lebih ekonomis dibandingkan Premium. Ihwal tingkat keiritan BBM RON tinggi, diketahui Adjie dari berbagai diskusi dengan anggota CAI. Menurutnya, sebagai komunitas para pemilik mobil Daihatsu Ayla, CAI memang sering mengadakan acara kumpul bersama untuk saling berbagi pengalaman mengenai kendaraan mereka. Dari sanalah mengemuka beberapa persoalan, termasuk mengenai BBM yang dipergunakan. “Dari sana pula diketahui, meski harga satuan terkesan lebih tinggi dibandingkan Premium, namun secara riil BBM RON tinggi justru lebih ekonomis,” jelas Adjie dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id. Tidak cuma dari sharing anggota, Adjie juga membuktikan sendiri. Saat pulang mudik dari Madiun, Adjie yang memakai BBM RON 92 sempat mengecek konsumsi rata-rata BBM kendaraannya. “Waktu berhenti di Km 86 Tol Cipali, saya melihat bahwa AVG mobil saya 1:13,7. Angka tersebut termasuk irit, apalagi mobil saya berjenis matic. Kalau untuk transmisi manual, saya yakin konsumsi BBM lebih irit lagi,” ujar dia.