KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang diberikan pemerintah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran tahun ini. 

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan bahwa pada 2025, pemerintah menetapkan kuota BBM subsidi untuk KAI sebesar 209.809 kiloliter (KL), meningkat 6,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar 196.653 KL.

“Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap transportasi kereta api yang efisien dan ramah lingkungan. Kuota BBM subsidi akan digunakan untuk berbagai jenis layanan kereta, baik penumpang maupun barang,” ujar Anne dalam siaran pers, Jumat (4/4).

Persaingan Pasar Ketat, Kinerja Keuangan BELI Masih Solid

Baca Juga: KAI: Puncak Arus Balik Diperkirakan 6 April 2025

Selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI menyiapkan kapasitas 4,59 juta tempat duduk untuk pemudik. Dari total tersebut, sekitar 59,94% dialokasikan untuk layanan kereta ekonomi dengan harga lebih terjangkau.

Hingga 4 April 2025, KAI mencatat 4 juta tiket telah terjual, atau 87% dari kapasitas yang tersedia. Dari angka tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3,43 juta dengan tingkat okupansi 100%, sementara KA Lokal mencapai 571.975 tiket atau sekitar 50% dari kapasitas.

Sejak awal periode mudik hingga 3 April 2025, sebanyak 2,83 juta orang telah menggunakan layanan KAI. Lonjakan penumpang diperkirakan terus berlanjut hingga arus balik.

KAI memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 6 April 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 267.613 orang. Namun, tren menunjukkan banyak pelanggan memilih kembali lebih awal. 

Baca Juga: KAI: Penjualan Tiket Lebaran 2025 Capai Lebih dari 3,6 juta

Pada 1 April, tercatat 252.898 orang bepergian dengan kereta api. Jumlah tersebut terus meningkat pada 2 dan 3 April, masing-masing mencapai 274.186 dan 274.068 penumpang.

Hingga pagi hari 4 April 2025, tercatat 227.112 penumpang telah memesan tiket untuk perjalanan hari itu. Dari data yang ada, jumlah penumpang harian sejak 1 hingga 5 April bahkan melampaui puncak arus mudik yang terjadi pada 28 Maret lalu.

“Dengan adanya alokasi BBM subsidi yang meningkat tahun ini, tarif kereta api bisa lebih terjangkau, sehingga lebih banyak pelanggan bisa menikmati perjalanan mudik yang nyaman tanpa terbebani biaya tinggi,” tutup Anne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News