JAKARTA. Bisnis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi bakal semakin cerah mulai tahun depan. Soalnya, pemerintah bakal membatasi konsumsi BBM bersubsidi mulai 1 April 2012. Pembatasan ini akan memperbesar pasar BBM non-subsidi, sehingga bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) non-Pertamina semakin hidup. Jino Sugianto, Ketua Umum Dealer Petronas Service Station, meyakini, pembatasan BBM bersubsidi akan mendorong penjualan Primax 92, Primax 95, atau BBM lain sekelasnya. "Konsumen yang terkena kebijakan pembatasan, mau tidak mau harus memakai BBM non-subsidi," jelas Jino, Selasa (20/12). Bila itu terjadi, penjualan BBM di Petronas dan tempat lain di luar Pertamina pasti meningkat. Persaingan antara operator SPBU menjadi lebih berimbang karena selisih harga BBM non-subsidi sangat tipis. "Tapi kami belum bisa menghitung potensi peningkatannya, karena konsep pembatasan masih belum jelas," tandas Jino.
BBM subsidi dibatasi, SPBU swasta bergairah
JAKARTA. Bisnis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi bakal semakin cerah mulai tahun depan. Soalnya, pemerintah bakal membatasi konsumsi BBM bersubsidi mulai 1 April 2012. Pembatasan ini akan memperbesar pasar BBM non-subsidi, sehingga bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) non-Pertamina semakin hidup. Jino Sugianto, Ketua Umum Dealer Petronas Service Station, meyakini, pembatasan BBM bersubsidi akan mendorong penjualan Primax 92, Primax 95, atau BBM lain sekelasnya. "Konsumen yang terkena kebijakan pembatasan, mau tidak mau harus memakai BBM non-subsidi," jelas Jino, Selasa (20/12). Bila itu terjadi, penjualan BBM di Petronas dan tempat lain di luar Pertamina pasti meningkat. Persaingan antara operator SPBU menjadi lebih berimbang karena selisih harga BBM non-subsidi sangat tipis. "Tapi kami belum bisa menghitung potensi peningkatannya, karena konsep pembatasan masih belum jelas," tandas Jino.