BBM subsidi naik, tukang ojek juga menaikkan tarif



JAKARTA. Dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah naiknya tarif yang diberlakukan bagi tiap-tiap pelaku usaha jasa angkutan umum, khususnya di Jakarta. Beberapa di antara pelaku usaha pun telah menetapkan besaran kenaikan tarif bagi penumpang.

Salah satu yang sudah menaikkan tarif adalah ojek sepeda motor. Seorang tukang ojek yang bekerja sehari-hari di pangkalan ojek Warung Gantung, perbatasan Tangerang-Jakarta, Suyadi (54), menuturkan bahwa dia belum membeli BBM Premium yang sudah naik. Meski demikian, dia telah membuat ancang-ancang harga ojek untuk sekali jalan hari ini.

"Naik Rp 1.000 saja. Kalau naik banyak-banyak, penumpang pada kabur," kata Suyadi kepada Kompas.com, Selasa (18/11/2014).


Suyadi menjelaskan, bila sebelum harga BBM naik, untuk jarak dekat, jasa ojek dipatok harga sebesar Rp 3.000. Sekarang, dengan ditambah Rp 1.000 menjadi Rp 4.000. Untuk perjalanan jarak menengah dan jarak jauh diberlakukan sama, yakni menambah Rp 1.000 dari tarif yang lama.

Berbeda dengan Suyadi, sopir angkot trayek Kalideres-Kotabumi Siagian (40) belum mendapatkan arahan dari atasannya dalam rangka menghadapi kenaikan harga BBM. Tetapi, dia berpendapat kalau setoran yang ditetapkan atasannya naik, maka tarif angkot otomatis juga akan naik.

"Kalau naik, paling naik Rp 1.000. Enggak mungkin kan kita nombok. Lagian efek harga BBM naik sekarang belum berasa," kata Siagian.

Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar resmi ditentukan dan diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Senin (17/11/2014) malam dan berlaku mulai pukul 00.00 WIB hari ini. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. (Andri Donnal Putera)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa