JAKARTA. Proyek pengadaan alat pengendali konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan alat Radio Frequency Identification (RFID) pada 2013 yang sempat bikin heboh, kini harus dihentikan. Lenyapnya proyek ini karena BBM jenis premium sudah tidak lagi mendapat subsidi. Gagalnya proyek ini membuat PT Pertamina dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai penyedia alat RFID menanggung kerugian atas proyek rintisan yang dilakukan pemerintah ini. Pengadaan RFID oleh INTI ini dalam kontrak berjalan dari April 2013-April 2018. Namun, tahun ini malah dihentikan. Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, proyek RFID ini digunakan ketika pemakaian BBM subsidi saat itu sangat besar. Namun, karena ada kebijakan baru tidak lagi memberikan subsidi pada BBM jenis premium, proyek RFID dibatalkan. "Sekarang, kan, adanya BBM penugasan tanpa subsidi, pakai RFID sudah tidak berguna, jadi iya, dibatalkan," terangnya kepada KONTAN, Selasa (16/2).
BBM tak lagi disubsidi, proyek RFID dihentikan
JAKARTA. Proyek pengadaan alat pengendali konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan alat Radio Frequency Identification (RFID) pada 2013 yang sempat bikin heboh, kini harus dihentikan. Lenyapnya proyek ini karena BBM jenis premium sudah tidak lagi mendapat subsidi. Gagalnya proyek ini membuat PT Pertamina dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai penyedia alat RFID menanggung kerugian atas proyek rintisan yang dilakukan pemerintah ini. Pengadaan RFID oleh INTI ini dalam kontrak berjalan dari April 2013-April 2018. Namun, tahun ini malah dihentikan. Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, proyek RFID ini digunakan ketika pemakaian BBM subsidi saat itu sangat besar. Namun, karena ada kebijakan baru tidak lagi memberikan subsidi pada BBM jenis premium, proyek RFID dibatalkan. "Sekarang, kan, adanya BBM penugasan tanpa subsidi, pakai RFID sudah tidak berguna, jadi iya, dibatalkan," terangnya kepada KONTAN, Selasa (16/2).