JAKARTA. PT PLN (Persero) berharap bisa menyelesaikan negosiasi harga BBN sebagai campuran BBM untuk menghidupkan pembangkitnya pada November ini dengan PT Pertamina (Persero). Penggunaan BBN sebagai campuran BBM akan dimulai dari angka 5%, jauh lebih tinggi dari ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 32/2008 yang mewajibkan pembangkit listrik menggunakan 1% campuran BBN. "PLN akan merealisasikan itu melalui pola blending 5% pada High Speed Diesel atau minyak solar yang dipasok oleh Pertamina. Yang melakukan blending Pertamina, dan PLN tinggal pakai," ujar Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar melalui pesan singkatnya Kamis (30/10). Menurut Fahmi, sebuah tim negosiasi sudah dibentuk antar kedua belah pihak untuk menentukan harga jual biodiesel dari Pertamina kepada PLN. Sayangnya, Fahmi masih enggan berapa kisaran harga BBN yang sedang dirundingkan. Demikian juga Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal yang berujar singkat, "Belum tahu berapa kesepakatannya, masih dibahas tim," katanya. Namun Fahmi memastikan harga bahan bakar campuran BBN pastinya lebih murah ketimbang membeli HSD murni. Dalam catatan Fahmi, dalam setahun PLN menggunakan sekitar 7 juta kiloliter HSD. Dengan porsi campuran sebesar 5%, maka PLN akan menyerap biodiesel Pertamina sekitar 350.000 kiloliter per tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: