JAKARTA. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memutuskan untuk membagi dividen sebesar 30% dari laba bersih pada tahun 2010 yang mencapai Rp 4,1 triliun. Jika dibandingkan, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun buku 2009 dengan tingkat dividen 35% dari perolehan laba bersih. "Kita bisa saja membagikan dividen 40%, tapi konsekuensinya return earning sedikit," kata Direktur Utama BNI, Gatot Suwondo, Rabu (18/5).Dengan demikian, total dividen yang dibagikan mencapai Rp 1,23 triliun atau Rp 65,98 per saham. Catatan saja, jumlah saham BBNI yang merupakan milik publik mencapai 18.648.656.458 saham.Selain pembagian dividen, RUPST bank berkode saham BBNI juga menyetujui penggunaan 1% dari laba bersih atau Rp 41,01 miliar untuk program kemitraan, 3% dari laba bersih atau senilai Rp 123,05 miliar untuk program bina lingkungan, serta 10% dari laba bersih atau Rp 410,17 miliar sebagai cadangan wajib dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 70 ayat (1) undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Lalu, RUPST juga menyetujui penggunaan 9,46% dari laba bersih atau senilai Rp 387,85 miliar untuk cadangan yang telah ditentukan penggunaannya. "Sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan," tambah Gatot.Bank dengan lambang 46 ini juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan kantor akutan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan dan laporan tahunan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011.Hasil RUPST lainnya yakni, memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi dan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris. "Pembagian tantiem masih dalam pembahasan, dan kita minta diserahkan ke Dewan Komisaris, dan soal waktu pembagian tantiem kapan itu kita masih perlu dibahas bersama," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BBNI menyetujui pembagian dividen sebesar 30% dari laba bersih
JAKARTA. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memutuskan untuk membagi dividen sebesar 30% dari laba bersih pada tahun 2010 yang mencapai Rp 4,1 triliun. Jika dibandingkan, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun buku 2009 dengan tingkat dividen 35% dari perolehan laba bersih. "Kita bisa saja membagikan dividen 40%, tapi konsekuensinya return earning sedikit," kata Direktur Utama BNI, Gatot Suwondo, Rabu (18/5).Dengan demikian, total dividen yang dibagikan mencapai Rp 1,23 triliun atau Rp 65,98 per saham. Catatan saja, jumlah saham BBNI yang merupakan milik publik mencapai 18.648.656.458 saham.Selain pembagian dividen, RUPST bank berkode saham BBNI juga menyetujui penggunaan 1% dari laba bersih atau Rp 41,01 miliar untuk program kemitraan, 3% dari laba bersih atau senilai Rp 123,05 miliar untuk program bina lingkungan, serta 10% dari laba bersih atau Rp 410,17 miliar sebagai cadangan wajib dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 70 ayat (1) undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Lalu, RUPST juga menyetujui penggunaan 9,46% dari laba bersih atau senilai Rp 387,85 miliar untuk cadangan yang telah ditentukan penggunaannya. "Sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan," tambah Gatot.Bank dengan lambang 46 ini juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan kantor akutan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan dan laporan tahunan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011.Hasil RUPST lainnya yakni, memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi dan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris. "Pembagian tantiem masih dalam pembahasan, dan kita minta diserahkan ke Dewan Komisaris, dan soal waktu pembagian tantiem kapan itu kita masih perlu dibahas bersama," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News