BBPLK Bandung jalin kerjasama dengan Mitsubishi untuk pelatihan bidang otomotif



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bandung (BBPLK Bandung) bekerja sama dengan PT Mitsubishi  Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di bidang pelatihan otomotif.

"Pelatihan ini standar berdasarkan PBK untuk menghasilkan lulusan otomotif yang andal. Nantinya kita harapkan lulusan pelatihan 100% akan diserap oleh Mitsubishi dan ditempatkan di seluruh bengkel Mitsubishi," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono, Jumat (14/6).

Pelatihan otomotif ini akan diikuti sekitar 640 orang atau 40 paket pelatihan yang  berasal dari 36 kabupaten/kota di Indonesia dan  direkrut melalui koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja kabupaten/kota. Ada pula peserta kelas Mitsubishi diambil dari Palembang dan Bali.


"Pada prinsipnya BLK Bandung kita prioritaskan peserta dari Bandung dan Jawa Barat, tapi ada juga peserta  yang berasal dari seluruh indonesia  Kerjasama ini merupakan yang pertama dari BLK dengan Mitsubishi dan nantinya akan diperluas dengan BLK seluruh indonesia ,” Satrio Lelono.

Saat ini menurut Dirjen Bambang Satrio,  Kemnaker memiliki kebijakan peningkatan penguatan mutu dan akses pelatihan untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dengan menjalin kerjasama dengan industri, sehingga program - program pelatihan sesuai dengan ukuran industri

“Akses pelatihannya juga terus kita permudah dipermudah karena kemnaker menginginkan siapapun dan dimanapun akses pelatihan vokasi mudah dilakukan,”  kata Satrio

Plt Kepala BBPLK Bandung, Tuti Hariyanti menambahkan setelah para peserta menyelesaikan pelatihan di BBPLK Bandung, lulusan pelatihan ini akan diinfokan kepada jaringan forum komunikasi industri BBPLK Bandung untuk siap direkrut melalui proses pemagangan dulu atau rekruitmen sebagai calon tenaga kerja.

"Materi pelatihan ini disesuaikan dengan kurikulum/program yang telah divalidasi oleh bidang program dan evaluasi dan disusun berdasarkan SKKNI (Standar Kualifikasi Kerja  Nasional Indonesia)" kata Tuti.

Melalui pelatihan berbasis kompetensi diharapkan mampu mempersiapkan  tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai kebutuhan industri, agar nantinya mampu mengisi lowongan kerja yang ada di industri atau membuka lapangan kerja sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .