KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira bagi investor yang masih mengempit Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau
BBRI.
BBRI menutup Tahun 2022 dengan melakukan aksi korporasi di pasar modal melalui pembayaran dividen interim.
BBRI akan melakukan pembayaran dividen maksimal sebesar Rp 8,63 triliun atau setara Rp 57 per saham.
Pelaku pasar merespon positif pembagian dividen interim
BBRI ini. Pada perdagangan sesi pertama Jumat (30/12) saham
BBRI (Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) ditutup menghijau, saham
BBRI berada di harga Rp 4.930 per saham.
Jika dibandingkan dengan harga pada penutupan di akhir perdagangan sehari sebelumnya yakni Rp 4.870, berarti harga saham
BBRI naik 1,23%. Pada awal perdagangan, saham
BBRI dibuka sama dengan harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 4.870 per saham. Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 4.950 dan harga terendah Rp 4.870, saham
BBRI ditutup naik Rp 60 dalam sehari. Pada saat penutupan, harga permintaan (bid) tertinggi Rp 4.930 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer) terendah di Rp 4.940 per saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham
BBRI mencapai Rp 331,00 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 672.532 lot. Pada pengumuman resminya manajemen
BBRI menyebutkan dari total pembayaran dividen interim 2022 tersebut, sebesar maksimal Rp 4,59 triliun diantaranya akan diterima pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Sedangkan investor publik akan menerima pembayaran dividen sebesar Rp 4,04 triliun Direktur Utama Bank BRI, Sunarso dalam pengumuman hari ini mengungkapkan pembayaran dividen interim ini sebagai bukti konkret komitmen
BBRI sebagai perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia. "Kami tekankan BRI adalah banknya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan kepada rakyat," katanya. Investor saham
BBRI perlu mencatat tanggal penting pembayaran dividen ini Pertama hari ini
BBRI telah mengeluarkan pengumuman keterbukaan informasi kepada para pemegang saham publik. Selanjutnya
cum divien date tahapan pembayaran dividen interim di pasar reguler akan diproses pada Senin, 9 Januari 2023 mendatang. Sedangkan
cum date proses pembayaran dividen di pasar tunai dan
recording date dilakukan pada 11 Januari 2023. Sedangkan tahap
payment date, pembayaran dividen akan berlangsung Jumat, 27 Januari 2023 mendatang. Sunarso menegaskan selain pembayaran dividen BRI telah menetapkan empat target untuk tumbuh secara berkelanjutan. Pertama,ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi.
Kedua, BRI memiliki kecukupan modal yang cukup kuat karena saat ini rasio kecukupan modal
BBRI atau
capital adequacy ratio mencapai 26,14%. Ketiga BRI juga memiliki likuiditas yang cukup besar karena tingkat penyaluran dana ke kredit atau
loan to deposit ratio alias LDR sebesar 88,5%. Keempat, kualitas pertumbuhan bisnis Bank BRI cukup bagus karena tingkat rasio kredit bermasalah masih terjaga di level 3,09% pada kuartal III-2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar