JAKARTA. Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru bersiap untuk melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback). Tak tanggung-tanggung, emiten bank pelat merah itu menyiapkan dana hingga Rp 2,5 triliun untuk aksi buyback. Sesuai aturan yang berlaku, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan lebih dari 20% dari modal disetor. Dengan ketentuan, paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor. Perseroan sudah menujuk Bahana Securities sebagai perusahaan perantara perdagangan efek untuk melaksanakan transaksi tersebut. Sekretaris Perusahaan BBRI, Budi Satria mengatakan, keputusan ini merupakan strategi perseroan untuk ancang-ancang apabila harga saham melorot karena volatilitas pasar. Periode buyback akan dilakukan selama tiga bulan, sejak 12 Oktober 2015 sampai 12 Januari 2016 mendatang. Namun, bukan berarti BBRI akan langsung membeli saat ini ketika market tengah rebound.
BRI siapkan Rp 2,5 triliun untuk buyback saham
JAKARTA. Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru bersiap untuk melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback). Tak tanggung-tanggung, emiten bank pelat merah itu menyiapkan dana hingga Rp 2,5 triliun untuk aksi buyback. Sesuai aturan yang berlaku, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan lebih dari 20% dari modal disetor. Dengan ketentuan, paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor. Perseroan sudah menujuk Bahana Securities sebagai perusahaan perantara perdagangan efek untuk melaksanakan transaksi tersebut. Sekretaris Perusahaan BBRI, Budi Satria mengatakan, keputusan ini merupakan strategi perseroan untuk ancang-ancang apabila harga saham melorot karena volatilitas pasar. Periode buyback akan dilakukan selama tiga bulan, sejak 12 Oktober 2015 sampai 12 Januari 2016 mendatang. Namun, bukan berarti BBRI akan langsung membeli saat ini ketika market tengah rebound.