BBRM memperkuat bisnis pelayaran



JAKARTA. Meski sejumlah emiten pelayaran tengah terbelit persoalan utang, tak menciutkan nyali PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO). BBRM pun resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada  9 Januari 2013.

Dari hasil IPO itu, BBRM mendapatkan dana Rp 138 miliar dari penjualan 600 juta saham atau setara 24,3% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun harga IPO BBRM seharga Rp 230 per saham.

Dalam prospektus IPO, BBRM akan mengalokasikan dana IPO untuk  ekspansi dan pembenahan risiko keuangan. Lebih rinci, sebanyak 49% dana IPO akan digunakan BBRM untuk melunasi 30% pokok obligasi konversi berikut kupon yang nilai totalnya US$ 17 juta.


Selanjutnya, 45% dana IPO bakal digunakan untuk membeli dua unit kapal znchor handling tug supply (AHTS). Sisa dana IPO, sekitar 6%, akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembiayaan pemeliharaan kapal dan perizinan kapal baru. Hingga kini, BBRM telah memiliki 35 kapal tunda (tug boat), 32 tongkang, satu unit  self propelled barge (SPB) dan tiga unit AHTS.

Direktur Utama BBRM, Loa Siong Bun menargetkan, pembelian dua unit kapal AHTS akan terlaksana Juni mendatang. Kedua unit kapal baru ini, akan berkontribusi maksimal bagi pendapatan BBRM mulai tahun 2014.

Kinerja keuangan BBRM sendiri tak terlalu mengecewakan. Per kuartal II-2012, pendapatan BBRM mencapai US$ 15,7 juta, atau sedikit di bawah perolehan pendapatan BBRM selama tahun 2011 senilai US$ 16,2 juta.

Laba bersih BBRM pun juga menanjak, hingga kuartal II 2012 tercatat  US$ 4,2 juta. Angka jauh lebih tinggi dari perolehan laba setahun penuh di 2011 sebesar US$ 2,6 juta.

Dominasi pendapatan BBRM datang dari penyewaan kapal tunda dan tongkang. Per Juni 2012, kontribusi bisnis kapal tunda dan tongkang mencapai US$ 10,8 juta.

Sementara US$ 4,9 juta lainnya datang dari armada penunjang lepas pantai. BBRM menargetkan laba bersih tahun 2012 sebesar US$ 8,4 juta atau meningkat 220% dari tahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri