MOMSMONEY.ID - Agar tidak terjebak dalam modus kejahatan perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan. Bersama Indro Warkop dan deretan komika “Agak Laen” yang terdiri dari Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga, BCA menghadirkan kampanye edukasi “Kasih tau ke yang lain untuk Don’t Know? Kasih No! saat ketemu penipuan yang Agak Laen”. Data dari Avast menunjukkan bahwa sekitar 90% ancaman bagi pengguna layanan digital adalah modus kejahatan rekayasa sosial atau social engineering. Seiring perkembangan teknologi, modus penipuan juga terus berevolusi dengan cara-cara yang semakin ‘agak laen’, misalnya modus penipuan suara berbasis AI, arisan online palsu, QRIS palsu, tiket konser palsu, hingga tagihan palsu. Oleh karena itu, BCA kembali mengimbau nasabah dan masyarakat untuk terus menerapkan prinsip ‘Kalau Don’t know? Asal Usulnya, Langsung Kasih No!’ apabila menemui modus-modus penipuan yang ‘agak laen’. Direktur BCA Santoso menyatakan, BCA menyadari bahwa kasus penipuan yang semakin masif tidak bisa diperangi secara sendiri-sendiri. Perlu upaya kolektif untuk melawan berbagai macam modus penipuan yang terus berkembang. Oleh karena itu, BCA tidak pernah lelah untuk mengimbau dan mengedukasi nasabah supaya berhati-hati dan senantiasa menjaga data pribadi.
BCA Ajak Masyarakat Waspada Terhadap Modus Penipuan
MOMSMONEY.ID - Agar tidak terjebak dalam modus kejahatan perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan. Bersama Indro Warkop dan deretan komika “Agak Laen” yang terdiri dari Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga, BCA menghadirkan kampanye edukasi “Kasih tau ke yang lain untuk Don’t Know? Kasih No! saat ketemu penipuan yang Agak Laen”. Data dari Avast menunjukkan bahwa sekitar 90% ancaman bagi pengguna layanan digital adalah modus kejahatan rekayasa sosial atau social engineering. Seiring perkembangan teknologi, modus penipuan juga terus berevolusi dengan cara-cara yang semakin ‘agak laen’, misalnya modus penipuan suara berbasis AI, arisan online palsu, QRIS palsu, tiket konser palsu, hingga tagihan palsu. Oleh karena itu, BCA kembali mengimbau nasabah dan masyarakat untuk terus menerapkan prinsip ‘Kalau Don’t know? Asal Usulnya, Langsung Kasih No!’ apabila menemui modus-modus penipuan yang ‘agak laen’. Direktur BCA Santoso menyatakan, BCA menyadari bahwa kasus penipuan yang semakin masif tidak bisa diperangi secara sendiri-sendiri. Perlu upaya kolektif untuk melawan berbagai macam modus penipuan yang terus berkembang. Oleh karena itu, BCA tidak pernah lelah untuk mengimbau dan mengedukasi nasabah supaya berhati-hati dan senantiasa menjaga data pribadi.