KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan akan terus meningkatkan aspek keamanan bagi nasabah yang menggunakan layanan mobile banking.

Executive Vice President Digital Innovation Solution BCA, Jayaprawirya Diah, mengatakan saat ini BCA sedang menyiapkan fitur tambahan untuk layanan mobile banking. Fitur tersebut adalah face recognition.

"Jadi kami, ada kemungkinan kami akan menambahkan fitur yang sekarang kita cukup dalami, terkait face (recognition)," kata dia, saat ditemui di Grand Indonesia, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, penambahan fitur baru tersebut tetap mempertimbangkan masalah keamanan.

Baca Juga: Ini cara aktivasi BTN mobile banking, khusus nasabah BTN

Selain itu, fitur face recognition tersebut juga tidak dimaksud untuk menggantikan input PIN, melainkan sebagai opsi atau pilihan lain. "Sebenarnya ini bukan pengganti tapi pelengkap. Jadi kita lebih melihat dari face ini untuk apa. Ada istilah dalam dunia security ada sign up atau step up. Jadi bukan menggantikan pin ya," ucap Jaya.

Saat ini BCA masih mengkaji kegunaan fitur tersebut. Namun intinya kegunaan fitur tersebut akan digunakan untuk mencegah fraud. "Ini bisa tambahan. Misalnya nilai (transaksi)-nya kecil, pin saja cukup. Kalau nilai tertentu, ini bisa tergantung usernya, saya ternyata perlu pin dan face," katanya.

Baca Juga: Cek mutasi dana sembari medsosan, pasang Keyboard BCA

Diketahui beberapa layanan mobile perbankan menawarkan log in atau autentikasi menggunakan sidik jari. Namun Jaya menilai penggunaan sidik jari tersebut sedikit rawan. "Karena itu finger print kan mengandalkan sistem ponselnya, sementara Hp itu kan harganya berbeda-beda itu juga mempengaruhi kualitas sensor," ucapnya.

Sehingga nantinya, penggunaan face recognition oleh BCA akan dibuat menggunakan sistem internal bukan mengandalkan sistem dari ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BCA Akan Hadirkan Teknologi Face Recognition" Penulis : Rina Ayu Larasati Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie