BCA Akan Tetap Tawarkan Bunga Murah untuk KKB Tahun Ini, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih akan menawarkan bunga Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tetap rendah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah naik 25 basis poin ke level 3,75%.

Oleh karena itu, bank swasta terbesar di Tanah Air ini memperkirakan penyaluran KKB akan terus meningkat. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengatakan pihaknya tetap berani menantang pasar dengan pricing yang rendah meskipun ke depan tren bunga juga akan naik karena biaya dana perseroan cukup rendah.

"BCA akan adakan lagi expo sebagai kesempatan kepada nasabah untuk mendapatkan KKB dengan tarif terjangkau. Walaupun kami tahu bunga ke depan akan naik, kami yakin kenaikan itu tidak akan tenggelam daripada kenaikan harga. Cost kami akan tetap rendah. Buat kami tidak masalah volume semakin besar karena likuiditas BCA masih sangat ample," jelas Jahja dalam bincang-bincang bertajuk Financial dengan Investasi dengan Stockbit Sekuritas baru-baru ini.


Per Juni 2022, BCA baru mencatatkan outstanding KKB sebesar Rp 43,15 triliun atau tumbuh 4,8% secara tahunan.

Baca Juga: BCA dan Bank Mandiri Balapan Genjot Transaksi Digital Banking

Jahja bilang, pertumbuhan KKB tersebut seharusnya bisa lebih tinggi. Namun, di paruh pertama tahun ini, terjadi masalah dari sisi suplai kendaraan.

"Banyak cip harus inden, terutama untuk merek atau tipe favorit selama beberapa bulan. Sementara harga tidak mengikat sehingga membuat orang ragu dan memilih cari second hand. Makanya kami lihat ada kenaikan pada use car," jelas Jahja.

Dengan melihat kondisi tersebut, BCA menyakini bahwa permintaan KKB pada paruh kedua tahun ini akan mengalami peningkatan.

Jahja menjelaskan, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) BCA sangat tinggi. Rasionya per Juni 2022 mencapai 81%, sedangkan deposito hanya 19%. Ini yang membuat biaya dana atau cost of fund perseroan cukup rendah.

"Bunga tabungan BCA jujur saja hampir nol, karena nasabah kami sudah menikmati kemudahan tabungan BCA. Untuk Giro, satu dua nasabah masih kami berikan jasa giro dengan rata-rata 0,7%. Adapun bunga rata-rata deposito 1,9%. Sehingga kalau ditotal semua rate yang kita kasi rata-ratanya masih 0,1% atau paling tinggi itu 0,9%. Itulah cost of fund kami," ujar Jahja.

 
BBCA Chart by TradingView

Sementara likuiditas BCA masih sangat memadai dengan LDR 63%. Oleh karena itu, lanjut Jahja, BCA tidak akan serta merta menaikkan suku bunga deposito ketika pasar bunga deposito naik. Sehingga biaya dana atau cost of fund akan tetap bisa dipertahankan di level yang ada saat ini.

Jika biaya dana tetap rendah maka permintaan kredit dipastikan akan semakin meningkat karena bunga kredit masih bisa dijaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari