BCA berencana dirikan perusahaan asuransi jiwa



JAKARTA. Perbankan selalu berusaha mengembangkan bisnisnya, baik melalui jalur organik maupun anorganik. Dari jalur anorganik, salah satunya memiliki anak usaha di sektor keuangan. Bank Central Asia (BCA) termasuk aktif melakukan hal tersebut. BCA berencana mendirikan perusahaan asuransi jiwa pada tahun ini.

Bank terbesar ketiga dari sisi aset tersebut telah memasukkan agenda tersebut di Rencana Bisnis Bank (RBB) 2012. BCA memilih mendirikan perusahaan baru ketimbang mengakuisisi perusahaan yang sudah berdiri. "Tapi belum tahu, apakah mendirikan sendiri atau joint venture (perusahaan patungan)," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, baru-baru ini.

Bank terafiliasi keluarga Djarum itu berniat mendirikan asuransi jiwa agar dapat menunjang pertumbuhan bisnis wealth management (layanan prioritas). Di tahap awal, asuransi baru ini akan menggarap asuransi kematian. "Ini tidak perlu modal besar, tidak sampai Rp 100 miliar. Nanti kami kembangkan secara bertahap," terangnya.


Tahun lalu, BCA mengakuisisi mayoritas saham Transpacific General Insurance melalui anak usahanya yakni BCA Finance dan Dana Pensiun Karyawan BCA. Kemudian BCA mengganti nama perusahaan asuransi umum itu menjadi Central Sejahtera Insurance. BCA Finance menguasai 25% saham. Sisanya milik Dana Pensiun BCA.

BCA memiliki asuransi ini secara tidak langsung, karena terbentur aturan Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan bank tidak boleh mengakuisisi perusahaan yang merugi. BCA berencana memiliki saham hingga 75% di asuransi ini.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga ingin tumbuh secara non-organik. Bank spesialis UMKM ini akan menuntaskan akuisisi perusahaan sekuritas pada kuartal III. BRI sudah melakukan due diligence (uji tuntas) pada dua perusahaan sekuritas berskala menengah.

BRI menyiapkan investasi senilai Rp 1 triliun. Manajemen ingin mengembangkan lini pasar modal mengikuti dua saudara kandungnya, Bank Mandiri yang memiliki Mandiri Sekuritas dan BNI dengan BNI Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.