KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan yang masih terjadi di harga sahamnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana akan melakukan pembelian kembali saham atau kerap dikenal buyback. Di mana, langkah ini biasanya mampu mengerek harga saham emiten.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan aksi buyback tersebut maksimal mencapai Rp 5 triliun. Periode buyback akan dilakukan pada 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026.

“Kecuali diakhiri lebih cepat oleh perseroan sebelum 19 Januari 2026 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Hera, Senin (20/10/2025).

Solidaritas, Driver Gojek Bagi-bagi Makanan GoFood Gratis ke Warga Senen-Kwitang

Baca Juga: BCA Cetak Laba Bersih Rp 43,4 Triliun Per September 2025

Lebih lanjut, ia bilang dalam melakukan buyback BCA telah berkoordinasi dengan regulator. Ditambah, bank juga senantiasa mematuhi prinsip Good Corporate Governance atau GCG dan mematuhi segala peraturan ataupun ketentuan yang berlaku.

“Mengacu pada POJK nomor 13 tahun 2023, maka pekerja BCA dilarang melakukan transaksi saham BCA selama periode buyback oleh BCA,” ujarnya.

Pada perdagangan saham Senin (20/10), harga saham BCA ditutup di level Rp 7.875 per saham. Capaian tersebut menguat 5% dari harga akhir pekan lalu.

Meski demikian, jika dilihat sejak awal tahun, harga saham bank swasta terbesar di Indonesia ini masih loyo. Penurunannya mencapai 18,6% sepanjang tahun 2025 berjalan.

Selanjutnya: Daftar Kreator Indonesia yang Masuk Program RADAR for Creators 2025 dari Spotify

Menarik Dibaca: Pasutri Wajib Tahu, Ini 6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Berhubungan Intim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News