BCA berharap outstanding DPK tumbuh 13%



JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berniat menggenjot jumlah likuiditas dari dana pihak ketiga (DPK). Tahun ini, Bank yang terafiliasi dengan Group Djarum ini menargetkan outstanding simpanan nasabah mencapai Rp 311 triliun.

"Tumbuh 13% dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 277 triliun," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman, akhir pekan lalu.

Untuk mendapatkan dana sebesar itu, jelasnya, BCA tetap mengandalkan pendapatan dari program Tahapan. Selama ini, program tersebut menyumbang kontribusi sebesar 52% atau sekitar Rp 165 triliun. Sementara untuk giro dan deposito berkontribusi masing-masing 24%.


"Tabungan BCA tahun depan akan tetap tumbuh. Bahkan ada tren, tabungan bukan buat menyimpan uang saja, tetapi untuk transaksi pembayaran," kata Suwignyo.

Dia menjelaskan, tren nasabah BCA saat ini adalah bertransaksi untuk bisnis skala usaha kecil menengah (UKM). Mereka melakukan pembayaran melalui tabungan, karena bisa tinggal transfer saja melalui mesin ATM atau internet banking.

Transaksi melalui tahapan, jelasnya, bisa dilakukan secara fleksibel sehingga masyarakat banyak yang menggunakannya. Hal ini juga disadari BCA karena sebagian besar nasabahnya tidak memiliki tabungan dalam jumlah besar.

Menurutnya, 50% dari hampir 9 juta nasabah BCA saat ini memiliki tabungan tidak lebih dari Rp 1 juta. "Tapi arus keluar masuk dana nasabah cukup besar, hal ini menandakan bahwa para nasabah BCA tersebut gemar bertransaksi melalui bank," kata Suwigyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: