KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin menggeliat. Sepanjang tahun 2023, bank swasta terbesar di Tanah Air ini menyalurkan fasilitas KPR atau
new booking senilai Rp 40,9 triliun. Pencairan baru KPR BCA tersebut meningkat sebesar 8% dibandingkan tahun 2022.
Booking baru KPR konsisten meningkat setiap tahunnya, kecuali pada saat awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Secara rinci, BCA telah berhasil menyalurkan KPR sebesar Rp 26,6 triliun sepanjang 2019. Namun, menyusut menjadi Rp 17,8 triliun pada 2020. Lalu pada tahun 2021 meningkat pesat menjadi Rp 32,2 triliun dan Rp 37,9 triliun pada tahun 2022.
Meski
booking baru KPR BCA meningkat pesat, namun KPR eksisting yang dibayar sebagian dan dilunasi atau disebut
run off mencapai Rp 28,2 triliun pada 2023, naik dari Rp 27 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kinerja Ciamik, BBCA Kantongi Laba Rp 48,6 Triliun Sepanjang Tahun Lalu Sehingga total oustanding KPR BCA per akhir 2023 mencapai Rp 121,8 triliun, tumbuh 11,7% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 117,9 triliun pada tahun 2022. Laju pertumbuhannya meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 8,2%. Manajemen BCA menyebut bahwa pertumbuhan KPR pada tahun 2023 didorong oleh adanya insentif dari pemerintah. Pertumbuhannya masih didominasi di wilayah Jabodetabek. KPR BCA di region Jakarta menyumbang 53,9% terhadap total KPR perseroan, lalu wilayah Jawa di luar Jabodetabek mencapai 32,7%, dan wilayah lainnya sekitar 13,4%. "Pertumbuhan KPR BCA di wilayah Jakarta dan sekitarnya tahun lalu mencapai 14,7% yoy," tulis manajemen BCA dalam hasil paparan kinerja tahun 2023 dilansir, Jumat (26/1). Ade Lukito Vice President Consumer Loan BCA menyatakan, pertumbuhan KPR BCA juga ditopang oleh refinancing KPR dari bank lain. Ia bilang, porsi refinancing dari total pencairan baru yang dilakukan sepanjang 2023 cukup besar. Hanya saja, ia tidak merinci totalnya.
Baca Juga: Hindari Penyalahgunaan Paylater, Ini yang Dikatakan Bos BCA Menurutnya, banyak nasabah KPR di bank lain mengajukan refinancing KPR ke BCA karena bunga KPR yang ditawarkan perseroan lebih bersaing. "Nasabah yang sudah masuk ke periode bunga floating, mengajukan refinancing ke KPR BCA. Itu karena biaya refinancing juga lebih murah dan bunga refinancing yang kami tawarkan juga murah," kata dia saat ditemui KONTAN, belum lama ini.
Tahun 2024, BCA optimistis bisnis kredit kepemilikan rumah (KPR) akan berlanjut tetap tumbuh solid meski ada tahun politik. Ade bilang, prospek KPR tetap cerah karena KPR akan tetap mendominasi skema pembelian properti menurut survei terbaru Bank Indonesia (BI) terbaru. "Target pertumbuh KPR BCA tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Walau tahun ini adalah tahun politik, namun pasti semua akan berjalan dgn baik. Perbankan dan developer akan sama-sama mencari terobosan menggerakkan pasar," ujarnya. Ia menambahkan, BCA akan mencoba menjangkau semua segmen dengan memberikan beragam pilihan skema KPR. BCA bahkan memiliki fasilitas KPR tetap untuk jangka panjang namun dengan skema bunga fixed berjenjang. Bank ini juga menawarkan tenor KPR hingga 25 tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk