JAKARTA. Bank Indonesia (BI) segera mengeluarkan pedoman (
guideline) pengembangan kantor virtual bank atawa
branchless banking pada
tahun ini. Setelah itu, regulator akan mengundang perbankan untuk menggelar
pilot project layanan baru ini di sejumlah daerah. Salah satu bank yang sudah menyatakan ketertarikannya adalah Bank Central Asia (BCA). Bank yang terkenal dengan bisnis transaksinya ini menilai program tersebut dapat meningkatkan penetrasi perbankan di daerah terpencil dan belum berkembang ekonominya.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya akan segera membuat
pilot project setelah BI menerbitkan semua regulasi
branchless banking agar pengembangannya sejalan dengan keinginan BI. "Semua syarat akan kami penuhi. Saat ini Indonesia tidak membutuhkan penambahan bank tetapi penambahan cabang," ujarnya, pekan lalu. Jahja menambahkan, program ini akan sukses karena menggandeng perusahaan telekomunikasi yang memiliki jaringan hingga ke pedesaan dan terbiasa melayani transaksi yang kecil-kecil. "Program ini akan sangat efisien bagi kami karena kami tidak perlu membuat suatu sarana yang
bankable," imbuhnya. Bagi bank dengan jumlah nasabah ritel sangat besar seperti BCA, nasabah yang memiliki rekening di bawah Rp 2 juta dan aktif melakukan transaksi malah mendatangkan kerugian. Sebab, BCA harus membayar
fee per transaksi pada provider. Untuk mengatasinya, BCA mengarahkan nasabahnya menggunakan
electronic channel. "Dulu provider menerapkan
fixed cost sehingga
fee yang dikeluarkan tidak besar. Sekarang per transaksi," ujar Jahja.
Informasi saja, BI berencana mengeluarkan pedoman
branchless banking pada kuartal I 2013. Nantinya, BI akan mengundang bank yang bersedia menjalankan program ini untuk melakukan proyek percontohan atau
pilot project. Program ini akan dievaluasi pada akhir tahun untuk penyempurnaan aturan. Dalam program ini, BI akan mensyaratkan dua hal pada bank. Yakni, memperbolehkan nomor telepon genggam sebagai pengganti
account untuk transaksi sederhana, seperti pengiriman uang. Sementara transaksi yang lebih kompleks menggunakan
bank account. Syarat lainnya, bank harus menyediakan fasilitas ini bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan bank, bukan nasabah eksisting. Sebelumnya,
branchless banking sudah dijalankan Bank Sinar Harapan Bali. Dalam pengembangannya, anak usaha Bank Mandiri ini menggandeng Axis, operator seluler. Sayang, program ini belum sesuai dengan tujuan awalnya karena hanya melayani nasabah yang telah ada. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News