KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengambil kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk menekan laju covid-19. Hal ini berdampak pada seluruh sektor bisnis, salah satunya adalah bisnis uang elektronik chip based dari perbankan. PT Bank Central Asia (Persero) Tbk mencatatkan, per Juni 2021 frekuensi transaksi uang elektronik milik BCA yang akrab disebut Flazz ini berada di angka 248 juta transaksi secara year to date (ytd). Selain itu, bank bersandi bursa BBCA ini juga membukukan nominal transaksi Flazz per Juni 2021 sebesar Rp 3,9 triliun secara ytd. “Selain dapat digunakan untuk transportasi umum dan bayar tol, Flazz juga dapat digunakan untuk pembayaran parkir, belanja di minimarket, hingga transaksi di lebih dari 57.000 outlet merchant,” jelas Direktur BCA Santoso Liem kepada KONTAN, Senin (26/7).
BCA bukukan 248 juta transaksi Flazz hingga Juni tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengambil kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk menekan laju covid-19. Hal ini berdampak pada seluruh sektor bisnis, salah satunya adalah bisnis uang elektronik chip based dari perbankan. PT Bank Central Asia (Persero) Tbk mencatatkan, per Juni 2021 frekuensi transaksi uang elektronik milik BCA yang akrab disebut Flazz ini berada di angka 248 juta transaksi secara year to date (ytd). Selain itu, bank bersandi bursa BBCA ini juga membukukan nominal transaksi Flazz per Juni 2021 sebesar Rp 3,9 triliun secara ytd. “Selain dapat digunakan untuk transportasi umum dan bayar tol, Flazz juga dapat digunakan untuk pembayaran parkir, belanja di minimarket, hingga transaksi di lebih dari 57.000 outlet merchant,” jelas Direktur BCA Santoso Liem kepada KONTAN, Senin (26/7).