BCA Catat Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank Capai Rp 197,1 Triliun Per Oktober



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk mengoptimalkan transaksi pasar uang antar bank (PUAB) dalam mengelola likuiditas. 

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan volume transaksi PUAB BCA tercatat sebesar Rp 197,1 triliun pada periode Januari hingga Oktober 2022.

“Nilai itu naik sekitar 202% secara tahunan. Bank dalam mengelola likuiditas akan memanfaatkan semua instrumen yang ada di pasar tidak hanya dengan PUAB namun bisa juga dengan instrumen Repo,” ujar Hera kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 


Baca Juga: Aktivitas Pasar Uang Antar Bank Bakal Semakin Semarak

Ia menyatakan, ke depannya, penggunaan instrumen repo ini akan terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pasar keuangan di Indonesia. Memang transaksi PUAB kian meningkat mendekati penghujung tahun. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume rata-rata harian transaksi PUAB Rupiah meningkat ke level Rp 15,76 triliun di Oktober 2022. Adapun suku bunga rata-rata berada di level 4,11%.  Sementara itu, untuk volume rata-rata harian transaksi PUAB valas turun tipis ke level US$ 131 juta dengan bunga rata-rata berada di level 3,13%. 

“Kenaikan suku bunga acuan BI7DRRR pada Oktober 2022 mendorong kenaikan suku bunga rata-rata PUAB. Meski demikian, kondisi likuiditas masih longgar, di tengah meningkatnya kebutuhan pengelolaan likuiditas bank untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terus berjalan. Hal ini kedepan berpotensi meningkatkan volume transaksi PUAB,” jelas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam rilis Laporan Likuiditas. 

LPS melihat volume aktivitas PUAB masih berpotensi meningkat dalam beberapa periode ke depan. Ini sejalan dengan tren penyaluran kredit dan pemulihan aktivitas bisnis serta ekonomi. 

Sementara itu suku bunga PUAB Rupiah juga diperkirakan masih akan meningkat secara terbatas sejalan dengan meningkatnya volume transaksi dan juga kenaikan bunga acuan dari bank sentral. 

Baca Juga: Volume Rata-rata Harian Transaksi PUAB Rupiah Capai Rp 15,76 Triliun di Oktober 2022

“Pada saat yang sama, suku bunga PUAB valas diperkirakan juga akan berlanjut secara bertahap seiring dengan kenaikan suku bunga kebijakan di offshore yang lebih agresif. Kenaikan volume aktivitas PUAB menjadi indikasi meningkatnya aktivitas pengelolaan likuiditas bank dalam jangka pendek,” tambah LPS. 

Ini seiring kebutuhan likuiditas untuk penyaluran kredit yang meningkat. Bank sentral akan terus berupaya menjaga ketersediaan likuiditas yang memadai di pasar uang antar bank untuk memastikan bank tetap mampu menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi