BCA dan BNI bidik pertumbuhan kartu kredit 2 digit



JAKARTA. Kelompok bank besar pemain kartu kredit melihat celah pertumbuhan bisnis alat bayar menggunakan kartu ini. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengatakan, masyarakat masih gemar menggunakan kartu kredit untuk membeli barang karena harga-harga mulai naik.

Oleh karena itu bisnis kartu kredit BCA ditargetkan bisa tumbuh dua digit tahun ini. "BCA membidik pertumbuhan kartu kredit sebesar 15%-20% pada tahun ini," katanya, Jumat (6/3). Henry bilang, meskipun bisnis kartu kredit banyak terkena aturan seperti pembatasan bunga dan kepemilikan kartu, namun outstanding kartu kredit BCA tumbuh 18,5% mencapai Rp 8,77 triliun per Desember 2014, dibandingkan posisi Rp 7,40 triliun per Desember 2013.

Tren penggunaan kartu kredit masih berlanjut tahun ini, karena harga barang masih tinggi sehingga orang memilih mencicil. Khususnya untuk transaksi pembayaran pada segmen grosir, ritel dan bayar bahan bakar minyak (BBM). "Jumlah pertumbuhan kartu memang tidak banyak, namun BCA mencatat volume transaksi kartu kredit tinggi," tambah Henry. 


Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berpendapat, bisnis kartu kredit BNI mulai naik dari sisi transaksinya. Misalnya, BNI mencatat nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 2,5 triliun per Februari 2015 atau naik 25% dibandingkan Rp 2 triliun pada bulan sebelumnya. "Masyarakat banyak mulai berlari ke non tunai dari tunai," ucap Darmadi.

Adapun, bank berlogo 46 ini membidik pertumbuhan kartu kredit sebesar 12%-15% pada tahun ini. Darmadi bilang, perusahaan akan memberikan banyak benefit seperti diskon-diskon kepada nasabah yang ingin bertransaksi menggunakan kartu kredit, sehingga bisnis alat bayar menggunakan kartu di BNI dapat tumbuh besar. "Masyarakat suka menggunakan kartu kredit karena banyak benefit," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa