BCA dan BNI menyebut undisbursed loan sampai paruh pertama 2019 masih stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan yang belum ditarik atau undisbursed loan sampai dengan akhir Juni 2019 masih tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total undisbursed loan hingga Juni 2019 mencapai Rp 1.516,2 triliun, jumlah tersebut naik 7,66% secara year on year (yoy).

Meski mengalami peningkatan secara industri, sejumlah perbankan mengklaim bahwa undisbursed loan sampai paruh pertama relatif stabil. Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem misalnya yang menyebut sampai dengan akhir semester I 2019 total undisbursed loan stabil di kisaran 70% dari total kredit.

Baca Juga: Perbankan kaji pemindahan kantor pusat ke ibu kota baru


Menurutnya, bila dirinci berdasarkan sektornya mayoritas pencairan atau pemberian kredit BCA mayoritas masuk ke sektor pembangkit energi dan tenaga listrik. "Pembiayaan konsumen, otomotif dan alat transportasi. Lalu, sektor peternakan, perikanan dan sarana produksi," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).

Sebagai informasi saja, total undisbursed loan BCA hingga Juni 2019 berdasarkan laporan keuangan tercatat mencapai Rp 214,45 triliun secara total. Jumlah tersebut naik 10,23% dibandingkan periode Juni 2018 sebesar Rp 194,53 triliun.

Senada dengan BCA, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menyebut kondisi undisbursed loan perseroan masih relatif stabil atau stagnan. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, sampai saat ini permintaan kredit juga masih terjadi, termasuk penarikan kredit (disbursement).

Baca Juga: BRI prediksi pembiayaan mobil listrik mulai melaju pada 2020

"Kami perkirakan gambaran ini berlanjut hingga akhir tahun," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).

Bank berlogo 46 ini menjelaskan, mayoritas undisbursed loan berada di sektor pengolahan, perdagangan, infrastruktur termasuk konstruksi dan pertanian (perkebunan).

Adapun, total kredit yang belum disalurkan BNI sampai semester-I 2019 mencapai Rp 58,17 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 19,81% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 48,55 triliun.

Baca Juga: PDAja.com sumbang 5% dari penyaluran kredit konsumsi Bank Sampoerna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi