BCA dan OCBC kerek bunga deposito valas, BTN pilih sebaliknya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menghitung, rata-rata bunga deposito rupiah bank yang menjadi benchmark LPS pada akhir Juni 2018 naik 6 bps dari bulan sebelumnya mencapai 5,48%. Demikian pula halnya dengan rata-rata suku bunga minimium simpanan yang naik 4 bps menjadi 4,71%.

Sementara, tingkat bunga deposito valas juga terpantau naik sekitar 3 bps hingga 10 bps, terutama pada bunga rata-rata dan maksimum.

Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah pelaku industri perbankan sudah menaikkan bunga deposito valas. PT Bank Central Asia Tbk (BCA), salah satunya. BCA sudah menaikkan suku deposito dalam dollar AS. Jan Hendra, Corporate Secretary BCA mengatakan, per 2 Juli 2018, BCA telah melakukan penyesuaian suku bunga deposito dollar AS sebesar 0,25% - 0,5%.


Langkah ini diambil dalam mengikuti kenaikan Fed Funds Rate maupun suku bunga penjaminan lembaga penjamin simpanan (LPS). "Dengan kenaikan tersebut, suku bunga Deposito USD berada pada kisaran 0,95% - 1,25% untuk berbagai tenor," ujar Jan Hendra kepada Kontan.co.id.

Ia melanjutkan, per Maret 2018 deposito valas BCA hanya 2,2% dari portofolio DPK atau Rp 583,6 triliun. Sayangnya Jan Hendra tidak merinci target pencapaian deposito valas BCA hingga akhir tahun.

Begitu pun dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP membenarkan pihaknya sudah menaikkan bunga deposito valas.

"Betul bunga deposito sudah dan akan terus disesuaikan dengan market. Saat ini total deposito valas di kisaran Rp 30 triliun Rp 35 triliun dan diharapkan dapat tumbuh di kisaran 10% ke depannya," ujar Parwati kepada Kontan.co.id.

Meski tidak merinci besaran kenaikan bunga deposito valas, Kontan.co.id memantau, kisaran bunga deposito valas OCBC NISP mulai dari 0,1% hingga 2% untuk berbagai jenis valas dan tenor.

BTN pilih tahan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN belum merencanakan untuk melakukan hal yang sama. Maklum, bank dengan bisnis utama pada kredit pemilikan rumah (KPR) ini belum menjadikan deposito valas sebagai prioritas.

"Saat ini, suku bunga deposito valas adalah 0,5%. Estimasi proyeksi hingga akhir tahun, belum ada rencana perubahan suku bunga valas karena bank BTN masih belum memprioritaskan untuk memberikan kredit valas," ujar Direktur Konsumer BTN Budi Satria kepada Kontan.co.id pada Selasa malam (17/7).

Selain itu, Budi mengaku BTN baru mulai mengembangkan simpanan, deposito dan tabungan valas sehingga portfolionya belum besar, yakni masih kurang 5% dari portofolio DPK BTN. Asal tahu saja, sepanjang semester 1 2018, BTN menghimpun DPK Rp 189,63 triliun naik secara tahunan atau year on year (yoy) 19,17%.

Namun, manajemen memproyeksi dapat menghimpun dana pihak ketiga (DPK) valas hingga akhir tahun setidaknya 5.000 nasabah dengan total saldo minimal US$ 500.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie