KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk terus membangun dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) melalui berbagai program dan inisiatif tahun ini dengan mengusung tagar #BCAForSustainability. Dari 17 pilar SDG's, BCA saat ini fokus pada sembilan pilar yakni kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, energi bersih, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja layak dan digitalisasi. Dari kesembilan fokus tersebut, perseroan menyederhanakan menjadi tiga pilar yaitu perbankan berkelanjutan, budaya berkelanjutan dan berkarya memberikan nilai. Salah satu upaya BCA mewujudkan pembangunan berkelanjutan adalah dengan menghadirkan Wisma BCA Foresta di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
Ini merupakan gedung perkantoran pertama BCA yang sudah sepenuhnya menerapkan
green bulding dengan menerapkan teknologi berbasis ramah lingkungan. Gedung ini dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah diresmikan baru-baru ini. Komisaris BCA yang juga pengamat ekonomi Cyrillus Harinowo mengungkapkan pembangunan berkelanjutan merupakan tugas seluruh korporasi dan organisasi, tidak terkecuali bagi industri perbankan.
Baca Juga: Bankir Optimistis Kredit Sindikasi Naik di Tahun Ini “BCA sebagai bagian dari perbankan nasional telah selayaknya mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis ekonomi hijau. Pembangunan ini sudah merupakan panggilan bersama yang penting bagi keberlangsungan bumi, untuk masa depan lebih baik generasi mendatang," katanya di Wisma BCA Foresta, Kamis (16/6). Wisma BCA Foresta telah beroperasi sejak Oktober 2020. Gedung yang memiliki luas 45.000 meter persegi (m2) dan diperuntukkan sebagai kantor pusat BCA ini meraih sertifikasi Greenship Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Berbagai teknologi yang diterapkan di Wisma BCA Foresta antara lain Building Automation System, penggunaan kaca
double glass (low E), air minum reverse osmosis, pemanfaatan
air recycle dan
rain water, dan yang lainnya. SVP Logistic & Building BCA Victor Teguh Sutedja menjelaskan, Wisma BCA Foresta ini sudah dirancang sejak awal sebagai
green building. Tujuan awalnya adalah agar gedung bisa beroperasi secara efisien secara berkelanjutan. Sebab, selama ini, BCA melihat bahwa biaya operasional gedung-gedung konvensional semakin mahal seiring usia gedungnya bertambah. Oleh karena itu, BCA untuk pertama kalinya menggandeng konsultan energi dalam membangun perkantoran. Perseroan bekerjasama dengan konsultan dari Singapura yang sudah berpengalaman mendesign gedung-gedung hijau di negaranya dan terbukti sukses menghadirkan gedung yang efisien secara operasional.
Baca Juga: BCA Sediakan Fasilitas Pengisian Daya Mobil Listrik untuk Masyarakat "Untuk membangun gedung yang dapat efisien dari sisi penggunaan energi secara berkelanjutan tidak cukup hanya dari penggunaan teknologi saja, tetapi sangat penting menggunakan jasa konsultan sejak mulai mendesign gedung tersebut. Karena dari desain itulah selanjutnya kita bisa mengatur dan mengontrol penggunaan energi," jelas Victor. Fitur-fitur
green building yang digunakan Wisma BCA Foresta dimulai dari penggunaan kaca jendela yang menggunakan jenis kaca low E sehingga bisa menahan panas di bagian tengahnya. Victor bilang, fitur itu sangat membantu terbukti efisien dalam penggunaan listriknya. Itu juga jadi salah satu penilaian sehingga gedung tersebut berhasil mendapatkan sertifikat platinum dari GBCI. Selanjutnya, ruangan kantor Wisma BCA ini juga di konsep
open space. Tujuannya agar pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) tidak perlu banyak karena ruangan tidak disekat-sekat. BCA melihat bahwa AC merupakan penyumbang terbesar dalam konsumsi listrik dalam operasional gedung yakni sekitar 70%. Sehingga konsep
open space cukup signifikan dalam mengurangi penggunaan listrik. Selain itu, Wisma BCA juga menerapkan penggunaan
chiller dengan sistem kontrol otomatis untuk menjaga performa di sekitar 0,5 kW/TR +5%, menyediakan air minum dengan teknologi reverse osmosis dan pengujian periodik, sehingga
carbon footprint dari transportasi air galon dan masalah lift penuh galon terselesaikan. "Kita disini tidak lagi ada kurir angkat galon. KAami punya air PAM yang difilter sehingga bisa langsung diminum. Ini sangat efektif mengurangi cost karena tidak perlu lagi kurir untuk angkat-angkat galon. Kedua, mobil pengangkut galon sudah tidak ada lagi sehingga mendorong kawasan lebih hijau," tambah Victor. Gedung ini juga menerapkan Building Automation System (BAS) untuk
monitoring dan
control equipment gedung dan pembuatan tangga internal yang meminimalisir penggunaan lift dan menunjang kesehatan karyawan.
Baca Juga: BCAForSustainability, Upaya Konkret BCA Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Penerapan Green Building Wisma BCA Foresta memberikan manfaat secara ekologis, antara lain seperti mengurangi emisi karbon dengan penggunaan equipment yang hemat energi, memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk ke area gedung, penjagaan kualitas udara dan juga memberikan manfaat ekonomis karena dapat menurunkan biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Terbaru, fasilitas SPKLU yang dihadirkan di Wisma BCA Foresta dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang berada di sekitar Wisma BCA Foresta karena beroperasi selama 24 jam dalam 7 hari. Terdapat dua jenis mesin
charging dengan kapasitas 7 kW yang dapat melakukan pengisian selama 6 jam dan 22 kW dengan pengisian selama 2 jam.
Untuk melakukan pengisian daya, pengendara dapat melakukan dengan
self-service dan pastikan telah terhubung dengan aplikasi EV Cuzz yang dapat diunduh di smartphone konsumen. Sementara EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menambahkan, saat ini sudah ada 71 gedung perkantoran BCA yang telah menerapkan fitur-fitur
green building. Namun, baru Wisma BCA Foresta yang sudah sepenuhnya menggunakan fitur
green building. Ke depan, BCA akan secara bertahap menerapakan secara bertahap fitur-fitur
green building yang ada di Wisma BCA Foresta ke 70 gedung lainnya sehingga operasionalnya semakin efisien. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari