BCA Finance akan rilis utang Rp 1 triliun



JAKARTA. PT BCA Finance menawarkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan II Obligasi Berkelanjutan II dengan target penyerapan dana senilai Rp 4 triliun.

Obligasi yang ditawarkan memiliki jaminan fidusia piutang pembiayaan lancara sebesar 50% dari nilai pokok obligasi. Obligasi ini mendapatkan peringkat triple A (id AAA) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dan PT Fitch Ratings Indonesia.

"Pengalaman dan rekam jejak perseroan kami yang baik, manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profil pembiayaan yang baik membuat BCA Finance memperoleh peringkat obligasi yang baik. Kami optimistis, obligasi ini akan sukses," ujar Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, Selasa (17/2).


Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk dan BCA Finance Limited ini melakukan masa penawaran awal dari 17 Februari 2015 - 4 Maret 2015 dan diharapkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Maret 2015.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana akan digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan perseroan. Perseroan sendiri mengincar menyalurkan pembiayaan Rp 27 triliun hingga akhir tahun nanti atau tumbuh 20% ketimbang pencapaian akhir tahun lalu, yakni sebesar Rp 22,43 triliun.

"Dari sisi pendanaan, sebanyak 90% dari target pembiayaan tahun ini akan berasal dari join financing dengan induk usaha kami, BCA. Sedangkan sisanya 10% terdiri dari surat utang, baik obligasi maupun medium term notes, pinjaman bank, arus kas dan modal kami sendiri," pungkasnya.

BCA Finance juga telah memperoleh komitmen pendanaan dari bank mitra sebesar Rp 1,4 triliun. Hitung punya hitung, dengan target pembiayaan Rp 27 triliun, berarti kebutuhan dana di luar join financing mencapai Rp 2,7 triliun. Dengan obligasi Rp 1 triliun dan plafon dari bank mitra sebesar Rp 1,4 triliun, artinya perseroan tinggal mencari Rp 300 miliar sisanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia