BCA Finance Lepas Semua Saham di Bank Windu



JAKARTA. PT BCA Finance akhirnya melepas seluruh kepemilkan sahamnya di PT Bank Windu Kentjana Tbk (Bank Windu). Besarnya saham Bank Windu yang dimiliki perusahaan pembiayaan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini mencapai 7,11% dari total saham. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan pelepasan saham itu sudah dilakukan pihaknya pada pekan lalu. “Prosesnya sekarang sudah sampai di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK),” kata Roni kepada KONTAN, Senin (17/5). Roni mengungkapkan, keputusan pelepasan saham di bank hasil merger Bank Windu dan PT Bank Multicor Tbk itu sesuai kebijakan dari pemegang saham BCA Finance, yakni BCA. ”Pemegang saham kami (BCA-red) menilai kepemilikan kami atas saham di Bank Windu dianggap tidak fokus dengan bisnis inti yang kami jalankan,” jelas Roni. Apalagi ada alan yang lebih kuat. Yakni, selama ini Bank Windu dianggap tidak memberi kontribusi apa pun kepada BCA Finance. Roni menambahkan, kalau pembeli seluruh saham Bank Windu yang mereka miliki adalah pemegang saham lain di Bank Windu. Harga per lembar saham adalah Rp 125. Sehingga total nilai penjualan saham mencapai Rp 20 miliar. Saat ini para pemegang saham Bank Windu terdiri dari Johnny Wiraatmaja (45,92%). Johnny saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). Pemegang saham selanjutnya adalah PT Mitra Wadah Kencana sebanyak 20,30%, PT Blue Cross Indonesia sebanyak 14,91%, PT BCA Finance sebanyak 7,11%, dan publik dengan jumlah saham 11,76%. Jumlah saham sebanyak 2.742.245.170 saham dan total modal disetor pemegang saham Rp 274.224.517.000. Dana untuk ekspansi Roni mengatakan, seluruh duit hasil penjualan semua saham mereka di Bank Windu bakal masuk ke kas internal BCA Finance. Nah, duit ini nantinya akan digunakan untuk menambah energi BCA Finance melakukan ekspansi pembiayaan. “Kami akan tetap fokus dalam bisnis pembiayaan mobil,” cetusnya. Hingga April 2010, BCA Finance sudah menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp 4,3 triliun. Sampai akhir tahun nanti, BCA Finance mengharapkan pembiayaan yang mereka salurkan bisa mencapai Rp 13,5 triliun. Sumber pendanaan BCA finance lainnya berasal dari penerbitan obligasi sebesar Rp 500 miliar dan join financing dengan sang induk sebesar Rp 11 triliun. Sisanya sebesar Rp 2 triliun dari kas internal BCA Finance. "Kami optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan tahun ini. Karena pendanaan sudah siap. Target ini sudah kami sesuaikan dengan target pertumbuhan pembiayaan mobil nasional yang sebesar 15% hingga 20%," kata Roni. Sepanjang kuartal pertama tahun 2010 ini, BCA Financemenyalurkan pembiayaan sekitar 21.759 unit kendaraan. Sedangkan tahun lalu, "Kami menyalurkan pembiayaan untuk 17.896 unit," jelas Roni. Sekedar catatan, tahun 2009 lalu, BCA Finance berhasil menggelontorkan pembiayaan baru sebesar Rp 11 triliun.Tahun lalu, BCA Finance juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 798 miliar dan laba bersih Rp 387 miliar. "Tahun ini, kami targetkan laba bersih sebesar Rp 430 miliar," jelas Roni. Saat ini, sekitar 70% pembiayaan BCA Finance mengalir untuk pembelian mobil baru. Sisanya, merupakan pembiayaan mobil bekas. "Porsi mobil bekas tetap sekitar 30%," ujar Roni. Untuk menggenjot pembiayaan mobil bekas ini, BCA Finance menjalin kerja sama dengan 1.300 showroom di seluruh Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test