JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap pertumbuhan kredit semester II 2012 bisa berherak ke kisaran 12% sampai 14%. Jika hal tersebut tercapai, maka target pertumbuhan kredit BCA sampai akhir 2012 bisa mencapai 23%-25%. "Pada semester I, pertumbuhan kredit kami itu hanya 11%. Jadi di semester kedua ini diharapkan sekitar 12% hingga 14%," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat dijumpai Senin (30/7). Menurutnya, pertumbuhan kredit di paruh kedua lebih baik dibandingkan paruh tahun pertama. Kenaikan pertumbuhan kredit didukung oleh pertumbuhan kredit konsumen di semester II. Namun begitu, Jahja sedikit khawatir dengan ketentuan LTV atau batasan uang muka kredit untuk kendaraan bermotor (KKB) dan kredit perumahan rakyat (KPR) yang bisa menghambat pertumbuhan kredit perusahaan. Ketentuan LTV sendiri sudah dilakukan BCA sejak pertengahan Juli lalu. Nah sejak ketentuan itu dilakukan, sudah terlihat adanya penurunan jumlah aplikasi pengajuan KPR. Namun begitu, nominal pengucuran KPR naik dibandingkan sebelum ada aturan LTV. Artinya, pengajuan aplikasi KPR yang dilakukan nasabah BCA adalah masyarakat golongan menengah atas. Sementara untuk KKB, Jahja memprediksi, akan terjadi penurunan 15% setelah terjadi ketentuan LTV tersebut. Namun begitu, Jahja masih bisa menaruh harapan kredit KPR dari kredit korporasi yang biasanya booming di paruh kedua tiap tahunnya. Sebagai catatan saja, dalam laporan keuangan BCA semester 1 2012 terlihat jika penyaluran kredit perusahaan mencapai Rp 226 triliun secara year on year.
BCA intai pertumbuhan kredit 14% di semester II
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap pertumbuhan kredit semester II 2012 bisa berherak ke kisaran 12% sampai 14%. Jika hal tersebut tercapai, maka target pertumbuhan kredit BCA sampai akhir 2012 bisa mencapai 23%-25%. "Pada semester I, pertumbuhan kredit kami itu hanya 11%. Jadi di semester kedua ini diharapkan sekitar 12% hingga 14%," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat dijumpai Senin (30/7). Menurutnya, pertumbuhan kredit di paruh kedua lebih baik dibandingkan paruh tahun pertama. Kenaikan pertumbuhan kredit didukung oleh pertumbuhan kredit konsumen di semester II. Namun begitu, Jahja sedikit khawatir dengan ketentuan LTV atau batasan uang muka kredit untuk kendaraan bermotor (KKB) dan kredit perumahan rakyat (KPR) yang bisa menghambat pertumbuhan kredit perusahaan. Ketentuan LTV sendiri sudah dilakukan BCA sejak pertengahan Juli lalu. Nah sejak ketentuan itu dilakukan, sudah terlihat adanya penurunan jumlah aplikasi pengajuan KPR. Namun begitu, nominal pengucuran KPR naik dibandingkan sebelum ada aturan LTV. Artinya, pengajuan aplikasi KPR yang dilakukan nasabah BCA adalah masyarakat golongan menengah atas. Sementara untuk KKB, Jahja memprediksi, akan terjadi penurunan 15% setelah terjadi ketentuan LTV tersebut. Namun begitu, Jahja masih bisa menaruh harapan kredit KPR dari kredit korporasi yang biasanya booming di paruh kedua tiap tahunnya. Sebagai catatan saja, dalam laporan keuangan BCA semester 1 2012 terlihat jika penyaluran kredit perusahaan mencapai Rp 226 triliun secara year on year.