JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menjadi mengumumkan kerjasama dengan American Express yang menjadikan bank dengan kode saham BBCA sebagai acquirer atau pengakusisi untuk kartu American Express di Indonesia. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, melalui kolaborasi ini, perseroan membuat sebuah terobosan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah setia BCA dengan mempersembahkan inovasi terbaru dari pembayaran via Electronic Data Capture (EDC). Sebab, kolaborasi kedua perusahaan ini akan memberikan bisnis di Indonesia dengan akses global yang dimiliki American Express melalui lebih dari 100 juta pengguna kartu American Express. "Ini menjadikan BCA sebagai terminal jaringan EDC dan point of sales terbesar di Indonesia," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (12/11). Lebih lanjut Jahja menambahkan, dengan hadirnya American Express dalam mesin EDC BCA, para pengguna American Express akan semakin mudah dan nyaman untuk berbelanja di berbagai merchant yang menggunakan EDC BCA. "Hadirnya American Express juga melengkapi berbagai produk pembayaran dalam EDC BCA, seperti BCA Card, Debit BCA, Flazz, Visa, MasterCard, JCB, UnionPay dan Prima Debit," jelas Jahja. Menurut Jahja, kerja sama dengan American Express ini merupakan salah satu strategi BCA dalam mengembangkan bisnis, khususnya kartu kredit. Sebab, persaingan bisnis menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015, tentu akan semakin berat. Perkembangan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat, tapi persaingan bisnis juga akan semakin tinggi, termasuk dari luar negeri. Karena itu, untuk mencapai win-win solution dalam pertumbuhan bisnis, BCA tidak hanya berusaha melawan, tapi melakukan kerja sama. Dengan kerja sama dengan American Express, diharapkan, tak hanya pemegang kartu Amex di Indonesia, tapi juga wisatawan asing pemegang kartu Amex yang datang ke Indonesia, mendapatkan fasilitas kemudahan dalam hal pembayaran. "Dengan BCA menerima Amex, tentu turis juga bisa mendapatkan fasilitas kemudahan dan BCA mendapatkan merchant fee yang bisa tingkatkan fee based. Ke depan, banyak kemungkinan pengembangan bisnis di Indonesia," ujar Jahja. Tak hanya itu, kerja sama acquirer kartu American Express ini juga sebagai wujud implementasi dari gerakan non tunai, sebagaimana anjuran Bank Indonesia dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam kesempatan yang sama, Presiden American Express Regional Asia, YC Koh mengungkapkan, kerja sama ini menandai perjalanan penting American Express di Indonesia. "Target kami adalah meningkatkan nilai sehingga American Express mampu menggaet pengusaha dan konsumen di pasar Indonesia. Dengan menghubungkan pengusaha lokal ke lebih dari 100 juta pengguna kartu American Express di lebih dari 130 negara di dunia, tentu saja akan memberikan banyak kesempatan bisnis bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia," ucap YC Koh. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BCA kerjasama acquirer dengan American Express
JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menjadi mengumumkan kerjasama dengan American Express yang menjadikan bank dengan kode saham BBCA sebagai acquirer atau pengakusisi untuk kartu American Express di Indonesia. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, melalui kolaborasi ini, perseroan membuat sebuah terobosan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah setia BCA dengan mempersembahkan inovasi terbaru dari pembayaran via Electronic Data Capture (EDC). Sebab, kolaborasi kedua perusahaan ini akan memberikan bisnis di Indonesia dengan akses global yang dimiliki American Express melalui lebih dari 100 juta pengguna kartu American Express. "Ini menjadikan BCA sebagai terminal jaringan EDC dan point of sales terbesar di Indonesia," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (12/11). Lebih lanjut Jahja menambahkan, dengan hadirnya American Express dalam mesin EDC BCA, para pengguna American Express akan semakin mudah dan nyaman untuk berbelanja di berbagai merchant yang menggunakan EDC BCA. "Hadirnya American Express juga melengkapi berbagai produk pembayaran dalam EDC BCA, seperti BCA Card, Debit BCA, Flazz, Visa, MasterCard, JCB, UnionPay dan Prima Debit," jelas Jahja. Menurut Jahja, kerja sama dengan American Express ini merupakan salah satu strategi BCA dalam mengembangkan bisnis, khususnya kartu kredit. Sebab, persaingan bisnis menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015, tentu akan semakin berat. Perkembangan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat, tapi persaingan bisnis juga akan semakin tinggi, termasuk dari luar negeri. Karena itu, untuk mencapai win-win solution dalam pertumbuhan bisnis, BCA tidak hanya berusaha melawan, tapi melakukan kerja sama. Dengan kerja sama dengan American Express, diharapkan, tak hanya pemegang kartu Amex di Indonesia, tapi juga wisatawan asing pemegang kartu Amex yang datang ke Indonesia, mendapatkan fasilitas kemudahan dalam hal pembayaran. "Dengan BCA menerima Amex, tentu turis juga bisa mendapatkan fasilitas kemudahan dan BCA mendapatkan merchant fee yang bisa tingkatkan fee based. Ke depan, banyak kemungkinan pengembangan bisnis di Indonesia," ujar Jahja. Tak hanya itu, kerja sama acquirer kartu American Express ini juga sebagai wujud implementasi dari gerakan non tunai, sebagaimana anjuran Bank Indonesia dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam kesempatan yang sama, Presiden American Express Regional Asia, YC Koh mengungkapkan, kerja sama ini menandai perjalanan penting American Express di Indonesia. "Target kami adalah meningkatkan nilai sehingga American Express mampu menggaet pengusaha dan konsumen di pasar Indonesia. Dengan menghubungkan pengusaha lokal ke lebih dari 100 juta pengguna kartu American Express di lebih dari 130 negara di dunia, tentu saja akan memberikan banyak kesempatan bisnis bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia," ucap YC Koh. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News