KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memfinalisasi Peraturan OJK (POJK) tentang Ekosistem Asuransi Kesehatan. Regulasi baru ini akan memuat sejumlah ketentuan penting seperti penyesuaian tarif (
repricing premi), masa tunggu (
waiting period),
Coordination of Benefit (COB) dengan BPJS Kesehatan, hingga mekanisme risk sharing. Aturan tersebut ditargetkan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Pacu Pertumbuhan Lewat Ekspansi Digital dan Penguatan Dana Murah PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menilai kehadiran POJK Ekosistem Asuransi Kesehatan bakal memberikan dampak positif bagi industri. Presiden Direktur dan CEO BCA Life Eva Agrayani mengatakan regulasi baru tersebut dapat mendorong ekosistem asuransi kesehatan yang lebih sehat, berkelanjutan, serta fokus pada perlindungan jangka panjang. “Dengan adanya regulasi yang lebih terstruktur terkait tata kelola manfaat, tarif, hingga kolaborasi dengan fasilitas layanan kesehatan, kami optimistis prospek bisnis asuransi kesehatan pada 2026 tetap menunjukkan tren pertumbuhan positif,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Kinerja OK Bank Telah Lampaui Hampir Seluruh Target RBB di 2025, Ini Rinciannya Prospek Premi Tetap Solid Eva memperkirakan pertumbuhan premi asuransi kesehatan masih akan berada di level yang solid tahun depan. Ini seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi kesehatan, serta membaiknya iklim industri asuransi nasional. BCA Life juga menargetkan rasio klaim dapat lebih terjaga pada 2026 melalui penerapan
underwriting yang lebih disiplin, pemantauan pemanfaatan layanan kesehatan, dan pengelolaan manfaat yang lebih tertib. Upaya tersebut sejalan dengan semangat POJK Ekosistem Asuransi Kesehatan yang menekankan keberlanjutan industri.
Baca Juga: BCA Tambah Layanan QRIS Tap myBCA untuk Transportasi dan Parkir Strategi BCA Life pada 2026 Untuk mengoptimalkan kinerja lini asuransi kesehatan, BCA Life menyiapkan beberapa strategi utama:
- Penyempurnaan desain produk agar manfaat semakin relevan, kompetitif, dan berkelanjutan.
- Optimalisasi kerja sama dengan rumah sakit dan provider, guna memastikan efektivitas biaya klaim dan menjaga kualitas layanan.
- Penguatan digitalisasi layanan, mulai dari proses klaim, administrasi polis, hingga layanan nasabah agar lebih mudah, nyaman, dan cepat.
- Peningkatan edukasi dan literasi asuransi kesehatan agar nasabah memahami manfaat proteksi serta penggunaan layanan secara tepat.
Baca Juga: Kredit Bank Mandiri Region VI Jawa Barat naik 14,7% hingga September 2025 Eva menambahkan, lini asuransi kesehatan sejauh ini menyumbang 15%–20% terhadap total premi perusahaan, dan menjadi salah satu portofolio utama penopang pertumbuhan bisnis. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan premi BCA Life per Oktober 2025 tercatat mencapai Rp 1,73 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News