KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa per semester I-2024 penetrasi industri asuransi jiwa mencapai 0,8% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara berdasarkan jangkauannya, penetrasi asuransi jiwa baru mencapai 6,6% dari populasi. Menanggapi hal ini, perusahaan asuransi jiwa, BCA Life menilai bahwa penguatan kanal digital dapat meningkatkan penetrasi industri asuransi jiwa. CEO & President Director BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan bahwa sejalan dengan semakin bertumbuhnya tingkat kesadaran dan literasi masyarakat akan proteksi jiwa dan kesehatan, kanal digital BCA Life yaitu, mylifeguard.id adalah salah satu jalur distribusi yang terus memberikan hasil positif.
Baca Juga: Industri Asuransi Siapkan Jurus Hadapi Efek Deflasi Menurut Christine, meskipun kondisi ekonomi Indonesia terus mengalami deflasi dalam lima bulan terakhir, kanal digital dapat menjadi solusi bagi masyarakat terutama generasi millennial dan Z karena harga yang lebih bersaing, kemudahan akses serta user experience yang lebih personal. “Saat ini penjualan asuransi melalui kanal digital masih terbilang baru di masyarakat. Kami yakin dengan pesatnya digitalisasi di masyarakat serta kebiasaan baru dalam berbelanja secara digital atau online, ditambah dengan strategi pemasaran digital yang dilakukan, kinerja jalur distribusi ini akan terus meningkat,” kata Christine kepada Kontan.co.id, Senin (21/10). Dari pencapaian yang dibukukan oleh BCA Life, Christine menyebutkan bahwa pada September 2024, jalur penjualan digital perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di angka 247% untuk capaian premi, dan meningkat 227% untuk jumlah polis yang terjual secara tahunan atau year on year. Baca Juga: BCA Life Catat Investasi Saham Tumbuh Paling Pesat pada Agustus 2024