KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih komprehensif tahun berjalan senilai Rp 25,55 triliun. Berdasarkan laporan bulanan BCA hingga Desember 2018, laba tersebut meningkat 12,11% secara year on year (yoy) dibandingkan eaihan laba pada Desember 2017 senilai Rp 22,79 triliun. Pertumbuhan laba BCA ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 537,91 triliun. Tumbuh 15,03% (yoy) dibandingkan Desember 2017 dengan penyaluran senilai Rp 467,61 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 630,09 triliun. Angka ini tumbuh 8,14% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp 581,18 triliun. Dari capaian tersebut, hingga 2018 berakhir aset BCA tercatat mencapai Rp 808,63 triliun. Tumbuh 10,05% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp 734,78 triliun. Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang, meski kinerja memuaskan, tahun ini BCA pasang target konservatif. Alasannya likuiditas diprediksi masih akan mengetat. "Tahun lalu kami tumbuh 15%, proyeksi untuk tahun ini tetap di kisaran 10%-11%. DPK tahun ini memang akan lebih berat, makanya sulit pula jika kredit diminta agresif. Jika DPK lancar kami berani," kata Jahja belum lama ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BCA mencatat laba Rp 25,55 triliun di akhir 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih komprehensif tahun berjalan senilai Rp 25,55 triliun. Berdasarkan laporan bulanan BCA hingga Desember 2018, laba tersebut meningkat 12,11% secara year on year (yoy) dibandingkan eaihan laba pada Desember 2017 senilai Rp 22,79 triliun. Pertumbuhan laba BCA ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 537,91 triliun. Tumbuh 15,03% (yoy) dibandingkan Desember 2017 dengan penyaluran senilai Rp 467,61 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 630,09 triliun. Angka ini tumbuh 8,14% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp 581,18 triliun. Dari capaian tersebut, hingga 2018 berakhir aset BCA tercatat mencapai Rp 808,63 triliun. Tumbuh 10,05% (yoy) dibandingkan Desember 2017 senilai Rp 734,78 triliun. Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang, meski kinerja memuaskan, tahun ini BCA pasang target konservatif. Alasannya likuiditas diprediksi masih akan mengetat. "Tahun lalu kami tumbuh 15%, proyeksi untuk tahun ini tetap di kisaran 10%-11%. DPK tahun ini memang akan lebih berat, makanya sulit pula jika kredit diminta agresif. Jika DPK lancar kami berani," kata Jahja belum lama ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News