BCA Mencatat Penempatan Dana Obligasi Korporasi Rp 29,1 Triliun per Maret 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan dana pada obligasi korporasi merupakan salah satu alternatif bagi perbankan tingkat imbal hasil aset, terutama di saat permintaan kredit masih lesu. Saat ini penyaluran kredit perbankan sudah semakin membaik dari tekanan akibat pandemi Covid-19, termasuk kredit korporasi. 

Kendati penyaluran kredit semakin membaik, penempatan dana beberapa bank pada obligasi korporasi masih mengalami pertumbuhan. Hal ini sejalan dengan likuiditas bank yang masih sangat longgar. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, mencatat penempatan dana pada obligasi korporasi sebesar Rp 29,1 triliun per Maret 2022. Itu meningkat 25,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY). 


Baca Juga: Ini Perkembangan Investasi Modal Ventura BCA

Sedangkan total kredit BCA tercatat tumbuh  8,6% YoY menjadi Rp 637,1 triliun pada kuartal I tahun ini. 

Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA mengatakan, pihaknya mencermati bahwa penempatan dana pada instrumen obligasi korporasi merupakan bagian dari strategi pengelolaan likuiditas perusahaan serta mendukung perekonomian nasional. Hal ini juga untuk menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat. 

“Ke depan, penempatan pada obligasi korporasi diperkirakan masih akan tumbuh didukung oleh likuiditas bank dan pemulihan perekonomian nasional,” kata Vera pada Kontan.co.id, Senin (23/5). 

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan di segmen korporasi tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 2.957,6 triliun pada kuartal pertama 2022. Bahkan BI memperkirakan kebutuhan kredit korporasi pada April meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

 
BBCA Chart by TradingView

BCA berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit korporasi mencapai 9,2% mencapai Rp 286,97 triliun pada Maret 2022. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut kredit korporasi menjadi penopang pertumbuhan kredit perusahaan. 

Pertumbuhan kredit sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Pertumbuhan kredit juga terjadi di semua segmen termasuk kredit bisnis dan konsumsi," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .