JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk mencatat kinerja lumayan bagus sepanjang tahun 2009 lalu. Bank milik Grup Djarum ini sukses menggaruk keuntungan bersih sebesar Rp 6,81 triliun atau naik 17,8% dari pencapaian tahun 2008 yakni, sebesar Rp 5,77 triliun. Adapun laba sebelum pajak naik 15,9% menjadi Rp 8,95 triliun dari Rp 7,72 triliun. Pendapatan non operasional BCA memberikan kontribusi laba sampai Rp 426 miliar atau naik 719,2% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 52 miliar. "Ini dari pembayaran Visa dan Mastercard untuk penggunaan mesin EDC BCA," jelas Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja. Selain dari pendapatan non operasional, kenaikan laba juga bersumber dari peningkatan bunga bersih dan pendapatan nonbunga atau fee based income. Pendapatan bunga bersih tumbuh 20,6% dari Rp 12,35 triliun menjadi Rp 14,9 triliun. Sementara pendapatan dari fee based income naik 10,9% menjadi Rp 4,3 triliun. Rinciannya dari biaya dan komisi yang meningkat 8,7% menjadi Rp 2,8 triliun dan biaya forex plus lain-lain yang tumbuh 15,1% menjadi Rp 1,5 triliun. "Ini membuktikan BCA berhasil melalui tantangan dalam selama dua tahun terakhir," kata Direktur Utama BCA D.E. Setijoso.
BCA Mencatatkan Keuntungan Bersih sampai Rp 6,81 Triliun
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk mencatat kinerja lumayan bagus sepanjang tahun 2009 lalu. Bank milik Grup Djarum ini sukses menggaruk keuntungan bersih sebesar Rp 6,81 triliun atau naik 17,8% dari pencapaian tahun 2008 yakni, sebesar Rp 5,77 triliun. Adapun laba sebelum pajak naik 15,9% menjadi Rp 8,95 triliun dari Rp 7,72 triliun. Pendapatan non operasional BCA memberikan kontribusi laba sampai Rp 426 miliar atau naik 719,2% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 52 miliar. "Ini dari pembayaran Visa dan Mastercard untuk penggunaan mesin EDC BCA," jelas Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja. Selain dari pendapatan non operasional, kenaikan laba juga bersumber dari peningkatan bunga bersih dan pendapatan nonbunga atau fee based income. Pendapatan bunga bersih tumbuh 20,6% dari Rp 12,35 triliun menjadi Rp 14,9 triliun. Sementara pendapatan dari fee based income naik 10,9% menjadi Rp 4,3 triliun. Rinciannya dari biaya dan komisi yang meningkat 8,7% menjadi Rp 2,8 triliun dan biaya forex plus lain-lain yang tumbuh 15,1% menjadi Rp 1,5 triliun. "Ini membuktikan BCA berhasil melalui tantangan dalam selama dua tahun terakhir," kata Direktur Utama BCA D.E. Setijoso.