JAKARTA. Kebijakan pembatasan plafon kredit atau loan to value (LTV) di kredit konsumsi belum mempengaruhi kinerja kuartal III-2012 perbankan. Buktinya, Bank Central Asia (BCA), Bank BNI, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) nan fantastis. Mari kita sambangi dulu BCA. Per September 2012, BCA membukukan KPR senilai Rp 40 triliun, tumbuh 73% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Konsumer BCA Henry Koenaifi, mengatakan, BCA bisa meredam efek aturan Bank Indonesia (BI) itu dengan menawarkan bunga KPR single digit. Bunga rendah berhasil memacu permintaan KPR, kendati uang muka naik menjadi 30%. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu akan menambah kucuran KPR sebesar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun, sehingga total KPR mencapai Rp 41 triliun - Rp 42 triliun pada akhir 2012. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) akan dijaga di bawah 1%. Sementara BRI mencatat pertumbuhan KPR hingga 71%.
BCA mencetak pertumbuhan KPR tertinggi
JAKARTA. Kebijakan pembatasan plafon kredit atau loan to value (LTV) di kredit konsumsi belum mempengaruhi kinerja kuartal III-2012 perbankan. Buktinya, Bank Central Asia (BCA), Bank BNI, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) nan fantastis. Mari kita sambangi dulu BCA. Per September 2012, BCA membukukan KPR senilai Rp 40 triliun, tumbuh 73% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Konsumer BCA Henry Koenaifi, mengatakan, BCA bisa meredam efek aturan Bank Indonesia (BI) itu dengan menawarkan bunga KPR single digit. Bunga rendah berhasil memacu permintaan KPR, kendati uang muka naik menjadi 30%. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu akan menambah kucuran KPR sebesar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun, sehingga total KPR mencapai Rp 41 triliun - Rp 42 triliun pada akhir 2012. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) akan dijaga di bawah 1%. Sementara BRI mencatat pertumbuhan KPR hingga 71%.