BCA Optimalkan Penyerapan Capex, Salah Satunya untuk Mengembangkan MyBCA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus melakukan pengembangan kapasitas digital dan penguatan keamanan system IT. Oleh karena itu, bank ini berupaya mengoptimalkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah dialokasikan tahun ini.

Bank swasta terbesar di Tanah Air ini menganggarkan capex sekitar Rp 5 triliun tahun 2022. Dimana sebagian besar akan dialokasikan untuk IT, digitalisasi perbankan, pengembangan jaringan kantor cabang, serta bidang keamanan seperti cybersecurity.

Baca Juga: Hingga Oktober 2022, Penyaluran KUR BCA Mencapai Rp 457 Miliar


Hera F Haryn, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA mengatakan, capex IT salah satunya difokuskan untuk pengembangan kapabilitas digital dalam melayani nasabah terutama untuk meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi.

"Selain terus mempertajam fitur aplikasi BCAmobile dan internet banking (KlikBCA), kami juga memiliki inisiatif digital lainnya seperti aplikasi myBCA sebagai milestone pengembangan superapps," kata Hera pada Kontan.co.id, Jumat (11/11).

Hanya saja, Hera tidak merinci berapa dari anggaran capex tersebut sudah diserap hingga Oktober 2022.

MyBCA merupakan digital platform terbaru dari BCA dimana nasabah hanya memerlukan single user ID untuk dapat mengakses seluruh informasi rekening yang dimilikinya di BCA dengan menggunakan BCA ID. myBCA bisa diakses melalui aplikasi di smartphone ataupun melalui website di desktop.

Baca Juga: Mau Investasi? Begini Cara Beli Reksa Dana di MyBCA

Hera bilang, myBCA dirancang sebagai future integrated ecosystem digital. BCA mobile dan myBCA akan menjadi duet, berjalan bersamaan ke depan untuk memberikan solusi komprehensif layanan perbankan bagi nasabah dan masyarakat. Inovasi akan terus dilakukan untuk kedua layanan tersebut untuk menjawab gaya hidup dan tren digital saat ini.

Secara berkelanjutan, lanjutnya BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung berbagai layanan perbankan transaksi digital yang relevan, cepat, nyaman dan aman bagi nasabah.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto