JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menurunkan biaya yang dikutip bank dari nasabah untuk fasilitas pinjaman (provisi) pada tahun ini. Namun, sebelumnya, bank berkode emiten BBCA ini melihat dulu kondisi ekonomi 2017 dan perkembangan kualitas kredit.Sampai akhir 2016, BCA mencatat rasio provisi sebesar 229,4%. Menurut Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, jumlah provisi ditentukan oleh naik tidaknya kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).“Kalau NPL membaik, tidak menutup kemungkinan akan menurunkan provisi,” ujar Jahja, Senin sore (13/3). Namun, menurutnya, jika terjadi kenaikan NPL, tidak serta merta bank akan menambah provisi.
BCA pertimbangkan turunkan rasio provisi
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menurunkan biaya yang dikutip bank dari nasabah untuk fasilitas pinjaman (provisi) pada tahun ini. Namun, sebelumnya, bank berkode emiten BBCA ini melihat dulu kondisi ekonomi 2017 dan perkembangan kualitas kredit.Sampai akhir 2016, BCA mencatat rasio provisi sebesar 229,4%. Menurut Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, jumlah provisi ditentukan oleh naik tidaknya kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).“Kalau NPL membaik, tidak menutup kemungkinan akan menurunkan provisi,” ujar Jahja, Senin sore (13/3). Namun, menurutnya, jika terjadi kenaikan NPL, tidak serta merta bank akan menambah provisi.