KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belakangan ini likuiditas valuta asing (valas) mengetat. Pengetatan likuiditas valas ini salah satunya dipengaruhi harga komoditas ekspor Indonesia yang tengah lesu. Namun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebutkan likuiditas valas mereka dalam posisi memadai. Per Maret 2025, BCA mencatatkan nilai dana pihak ketiga (DPK) valas BCA mencapai Rp 77,9 triliun, atau tumbuh 17% secara year-on-year (yoy). Kinerja ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan transaksi valuta asing serta pergerakan nilai tukar rupiah. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, sejak Maret 2023, BCA telah menjadi bank perantara untuk Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
BCA Proyeksikan Likuiditas Valuta Asing Masih Mencukupi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Belakangan ini likuiditas valuta asing (valas) mengetat. Pengetatan likuiditas valas ini salah satunya dipengaruhi harga komoditas ekspor Indonesia yang tengah lesu. Namun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyebutkan likuiditas valas mereka dalam posisi memadai. Per Maret 2025, BCA mencatatkan nilai dana pihak ketiga (DPK) valas BCA mencapai Rp 77,9 triliun, atau tumbuh 17% secara year-on-year (yoy). Kinerja ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan transaksi valuta asing serta pergerakan nilai tukar rupiah. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, sejak Maret 2023, BCA telah menjadi bank perantara untuk Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
TAG: